"Anak saya tidak angkat telepon, saya udah teleponin berkali-kali, saya bingung. Nonton televisi isinya tujuh orang masih belum terevakuasi, saya udah mikir yang aneh-aneh aja udah," cerita dia.
"Apa jangan-jangan itu anak saya ya atau gimana, saya bingung," tambah dia.
Sambil menunggu kabar, Nurlela kerap memohon pada sang Ilahi untuk menjaga anaknya.
Lalu keesokan harinya, pada Minggu malam pekan lalu, ia mendapat telepon dari anaknya. Hatinya pun lega mendapat kabar Caren.
"Begitu nyampe di Natuna tidak ada kabar, eh baru jam 23.00 WIB deh tuh dia nelepon. Saya khawatir mah tinggal. Saya bilang ke bapak, 'Anak kita masuk ke tujuh orang yang tinggal enggak ya pak? Jangan-jangan tinggal pak'. Eh akhirnya saya lega ditelepon," ucap dia.
Nurlela berharap dirinya cepat bertemu anaknya dalam keadaan sehat. Ia selalu berdoa anaknya tetap sehat.
"Di Natuna paling dua minggu sampai 14 atau 15 Februari. Kemungkinan pulang 17 Februari, nah saya tidak tahu sistemnya mereka langsung ke Soekarno Hatta atau ke Batam dulu," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.