Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Virus Corona, Jumlah Turis China ke Jakarta Menurun

Kompas.com - 07/02/2020, 21:32 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia mengatakan, jumlah wisatawan China yang datang ke Jakarta menurun.

Penurunan jumlah wisatawan itu menyusul berlakunya penutupan sementara seluruh penerbangan dari dan ke China, imbas wabah virus corona yang merebak di Wuhan, salah satu kota di China.

"Bukan cuma Jakarta, pasti global ada dampak ya. Apalagi kan beberapa maskapai sudah berhenti ngirim wisatawan, baik berangkat ke China ataupun datang ke Indonesia. Pasti ada penurunan," ujar Cucu, Jumat (7/2/2020).

Baca juga: Balita Asal China yang Diisolasi di RSUP Kandou Manado Negatif Virus Corona

Meskipun demikian, Cucu belum memiliki data penurunan jumlah wisatawan dari China. Dia menyatakan adanya penurunan jumlah wisatawan setelah berkomunikasi dengan manajemen hotel dan travel.

Banyak wisatawan asal China yang membatalkan perjalanan.

"Saya belum dapat angkanya, tapi ngobrol-ngobrol sama teman-teman hotel, travel, cancelation-nya banyak, sekitar 70-80 persenan mungkin ya (penurunan wisatawan) yang dari Tiongkok," kata dia.

Cucu berujar, jumlah wisatawan China yang datang ke Jakarta selama ini paling tinggi dibandingkan wisatawan dari negara lain. Persentasenya mencapai 12,5 persen.

"Turis China kan nomor satu di Jakarta itu, paling banyak. Setahun itu 300.000, turis dari mancanegara totalnya 2,4 juta," ucap Cucu.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah menutup sementara seluruh penerbangan dari dan ke China mulai Rabu lalu pukul 00.00 WIB.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penutupan sementara penerbangan ke China berdasarkan peringatan World Health Organization (WHO) yang telah mengeluarkan status darurat global penyebaran virus corona.

"Jadi kami berdasar pada WHO mengenai virus corona. Apa yang ditetapkan WHO itu dasar kami bersikap terkait transportasi ini," ujar Budi Karya, Selasa.

Penerbangan dari dan ke semua destinasi di China ditutup hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

Melalui keputusan tersebut, semua maskapai penerbangan Indonesia diminta untuk menunda seluruh rencana penerbangan dari atau ke seluruh destinasi di China.

Demikian pula maskapai penerbangan asing yang melakukan penerbangan dari China menuju Indonesia, termasuk penerbangan transit dari China, diminta untuk menunda sementara penerbangan menuju Indonesia.

Bandara International Soekarno-Hatta pun resmi menutup rute penerbangan dari dan ke China sejak Rabu lalu.

Saat ini terdapat 16 izin rute penerbangan dari Soekarno-Hatta ke China dan sebaliknya.

Izin rute tersebut adalah untuk melayani penerbangan dari dan ke Beijing, Guangzhou Baiyun, Shenzhen Bao’an, Shanghai Pudong, Kunming, Nanning, Haikou Meilan, Fuzhou Changle, dan Xiamen Gaoqi.

Total pergerakan pesawat yang melayani rute-rute itu sebanyak 143 pergerakan pesawat per minggu.

Maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke China adalah Air China, China Southern, Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Xiamen, China Eastern, Sriwijaya Air, dan Federal Express.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com