JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia mengatakan, jumlah wisatawan China yang datang ke Jakarta menurun.
Penurunan jumlah wisatawan itu menyusul berlakunya penutupan sementara seluruh penerbangan dari dan ke China, imbas wabah virus corona yang merebak di Wuhan, salah satu kota di China.
"Bukan cuma Jakarta, pasti global ada dampak ya. Apalagi kan beberapa maskapai sudah berhenti ngirim wisatawan, baik berangkat ke China ataupun datang ke Indonesia. Pasti ada penurunan," ujar Cucu, Jumat (7/2/2020).
Baca juga: Balita Asal China yang Diisolasi di RSUP Kandou Manado Negatif Virus Corona
Meskipun demikian, Cucu belum memiliki data penurunan jumlah wisatawan dari China. Dia menyatakan adanya penurunan jumlah wisatawan setelah berkomunikasi dengan manajemen hotel dan travel.
Banyak wisatawan asal China yang membatalkan perjalanan.
"Saya belum dapat angkanya, tapi ngobrol-ngobrol sama teman-teman hotel, travel, cancelation-nya banyak, sekitar 70-80 persenan mungkin ya (penurunan wisatawan) yang dari Tiongkok," kata dia.
Cucu berujar, jumlah wisatawan China yang datang ke Jakarta selama ini paling tinggi dibandingkan wisatawan dari negara lain. Persentasenya mencapai 12,5 persen.
"Turis China kan nomor satu di Jakarta itu, paling banyak. Setahun itu 300.000, turis dari mancanegara totalnya 2,4 juta," ucap Cucu.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah menutup sementara seluruh penerbangan dari dan ke China mulai Rabu lalu pukul 00.00 WIB.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penutupan sementara penerbangan ke China berdasarkan peringatan World Health Organization (WHO) yang telah mengeluarkan status darurat global penyebaran virus corona.
"Jadi kami berdasar pada WHO mengenai virus corona. Apa yang ditetapkan WHO itu dasar kami bersikap terkait transportasi ini," ujar Budi Karya, Selasa.
Penerbangan dari dan ke semua destinasi di China ditutup hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian.
Melalui keputusan tersebut, semua maskapai penerbangan Indonesia diminta untuk menunda seluruh rencana penerbangan dari atau ke seluruh destinasi di China.
Demikian pula maskapai penerbangan asing yang melakukan penerbangan dari China menuju Indonesia, termasuk penerbangan transit dari China, diminta untuk menunda sementara penerbangan menuju Indonesia.
Bandara International Soekarno-Hatta pun resmi menutup rute penerbangan dari dan ke China sejak Rabu lalu.
Saat ini terdapat 16 izin rute penerbangan dari Soekarno-Hatta ke China dan sebaliknya.
Izin rute tersebut adalah untuk melayani penerbangan dari dan ke Beijing, Guangzhou Baiyun, Shenzhen Bao’an, Shanghai Pudong, Kunming, Nanning, Haikou Meilan, Fuzhou Changle, dan Xiamen Gaoqi.
Total pergerakan pesawat yang melayani rute-rute itu sebanyak 143 pergerakan pesawat per minggu.
Maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke China adalah Air China, China Southern, Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Xiamen, China Eastern, Sriwijaya Air, dan Federal Express.