Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maling Masuk Rumahnya Tiga Kali dalam Sebulan, Warga Kehilangan Dua Motornya

Kompas.com - 07/02/2020, 22:11 WIB
Sandro Gatra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Ramdani (35) di kawasan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat Barat, sudah tiga kali dimasuki pencuri dalam sebulan terakhir.

Akibatnya, dua motornya, yakni Kawasaki KLX dan Yamaha NMAX dibawa kabur pencuri.

Sedangkan motor Kawasaki Ninja 250 yang sempat dibawa pelaku akhirnya ditinggal di tengah jalan lantaran tepergok warga.

Ramdani menjelaskan, aksi pencurian pertama terjadi awal Januari 2020. Saat itu, pelaku menggondol motor Kawasaki KLX miliknya yang terparkir di halaman rumah.

"Yang pertama itu kejadiannya siang sekitar Jam 2, pas itu anak buah saya lagi tidur," kata Ramdani ditemui di rumahnya, Jumat (8/2/2020), seperti dikutip Tribun Jakarta.

Baca juga: Aksi Pencurian Terekam CCTV, Polisi Buru Pencuri 2 Motor Sport di Kembangan

Sekira dua pekan pascakejadian pertama, rumah Ramdani kembali dimasuki pencuri. Kali ini, kejadiannya menjelang subuh.

Pelaku merusak gembok pagar rumah. Saat itu di teras rumah Ramdani terparkir Honda CBR 250, Honda PCX, dan Kawasaki CRF.

"Yang kedua, gembok sudah dirusak, tapi ketahuan warga dan ditanya lagi ngapain, akhirnya kabur tuh pelaku," kata Ramdani.

Terbaru, aksi pencurian motor dialaminya pada Minggu (2/2/2020) sekira Pukul 05.00 WIB. Aksi mereka terekam CCTV.

Saat kejadian, kondisi cuaca baru saja diguyur hujan. Hal itulah yang membuat keempat pelaku masih mengenakan jas hujan saat beraksi.

Mereka diduga spesialis curanmor karena saling berbagi peran secara matang.

Dua pelaku membuka pagar dan masuk ke halaman untuk mengambil motor. Sementara dua pelaku lainnya berjaga di atas motor sambil memantau situasi.

Baca juga: 5 Korban Kena Tipu Tiket Murah Pesawat hingga Rp 138 Juta, Ini Modus Pelaku

Meski sempat ada ibu-ibu melintas, para pelaku tetap tenang seolah sedang menunggu seseorang.

"Kalau yang kedua sebelumnya itu saya enggak ada rekamannya karena saat itu saya lupa harddisk CCTV rusak," kata Ramdani.

Dalam pencurian ketiga yang dialaminya, pelaku membawa kabur Yamaha NMAX milik Ramdani.

Sedangkan dua motor Kawasaki Ninja 250 CC yang juga diparkir di halaman gagal dicuri meski kunci kontaknya sudah dirusak.

Baca juga: Polisi Tangkap 2 Mahasiswa di Bekasi yang Simpan Sabu di Kotak Amal

Untuk Ninja 250 CC berwarna merah gagal dibawa karena diberi gembok tambahan.

Sedangkan untuk Ninja 250 CC berwarna putih sempat dikeluarkan dan didorong pelaku lantaran tak mau menyala.

Satu pelaku akhirnya mendorong motor tersebut dari belakang untuk melarikan diri.

Namun saat di ujung jalan, beberapa warga yang mengenali bahwa motor yang didorong itu adalah milik Ramdani langsung meneriakan pelaku.

Lantaran panik, pelaku memilih meninggalkan motor tersebut dan kabur dengan dibonceng rekannya yang lain.

"Jadi yang diambil yang NMAX aja, yang Ninja ketahuan warga karena kan pas disetut itu ada warga yang ngeliat, diteriakin lah itu makanya ditinggal sama pelakunya," kata Ramdani.

"Sebelumnya burung peliharaan saya juga sempat dicuri," kata Ramdani.

Pantauan TribunJakarta.com, di halaman dan teras rumah Ramdani memang berderet motor sport dan mobil mewah.

"Saya memang jual beli mobil, kalau motor karena memang suka aja buat koleksi," kata Ramdani.

Buru pelaku

Ramdani telah melaporkan kasus itu ke Polsek Kembangan.

Sementara itu, Kapolsek Kembangan, Kompol Fachrul Sudiana mengatakan, polisi tengah memburu pelaku dan telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk menganalisa rekaman CCTV yang terpasang di lokasi.

“Tim polsek sudah bergerak dan menyisir pelaku,” kaya Fahrul, saat dikonfirmasi.

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Maling Masuk Rumahnya 3 Kali dalam Sebulan, Ramdani Kehilangan Dua Motor Mewahnya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com