Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penipuan Mencapai 44 Orang, Polres Metro Depok Buka Posko Pengaduan WO Pandamanda

Kompas.com - 07/02/2020, 22:12 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

DEPOK, KOMPAS.com – Menanggapi jumlah korban penipuan wedding organizer (WO) Pandamanda yang terus bertambah, akhirnya Polres Metro Depok membuka posko untuk para korban.

Diberitakan sebelumnya, korban yang saat ini mencapai lebih dari 40 orang tersebut mengalami total kerugian miliaran rupiah dan pernikahannya pun terancam gagal.

Dikutip dari Tribun Jakarta, hingga hari ini, ada 44 orang yang mengaku korban penipuan wedding organizer tersebut.

“Pengembangan dan penyidikan masih terus berjalan hingga saat ini. Hari ini ada empat calon korban lagi yang datang, jika ditotal sudah ada 44 orang yang lapor. Nah oleh sebab itu kami buat posko pengaduan,” ujar Kapolres Metro Depok Kombes Pol Azis Andriansyah di Mapolrestro Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Jumat (7/2/2020).

Baca juga: Disegel, Kantor Wedding Organizer Pandamanda Masih Sering Didatangi Korban Penipuan

Azis membeberkan, alasan dibukanya posko tersebut lantaran tak menutup kemungkinan masih adanya korban yang hendak melapor.

“Kemungkinan masih ada korban-korban lainnya yang datang. Jadi Ini (posko) untuk menghitung jumlah kerugian dan data para korban,” kata Azis.

Azis menambahkan, korban yang dimaksud tak hanya berasal dari klien WO Pandamanda, melainkan juga dari pihak vendor yang ikut menjadi korban penipuan.

“Iya vendor ini juga banyak yang belum dibayar, semisal sound system, katering, dekor dan sebagainya mereka juga mendaftar ke posko ini,” ujarnya.

Vendor turut jadi korban

Fakta terbaru siasat wedding organizer Pandamanda akhirnya terungkap.

Rupanya tak hanya puluhan calon mempelai yang ditipu Anwar Said (35), tetapi vendor alias penyedia jasa turut menjadi korbannya.

Hal itu diketahui setelah adanya pengakuan korban bernama Lea Ghozal yang datang ke Mapolres Metro Depok untuk menemui Anwar Said yang telah ditangkap sejak Senin (3/2/2020).

Baca juga: Wedding Organizer Pandamanda Juga Gelapkan Biaya Vendor, Begini Modusnya

Lea menuturkan, di dalam grup itu terdapat vendor MC hingga make up yang menjadi korban Pandamanda.

Mereka kerap ada di lokasi pesta pernikahan yang digelar Pandamanda.

"Saya sendiri belum dibayarkan (untuk sewa sound system pernikahan) di Cikarang, Cengkareng, dan di Bella Vista (Bekasi). Paketannya Rp 2 jutaan. Jadi totalnya Pandamanda utang ke saya Rp 6,2 juta," beber Lea.

"Itu harga paket untuk 2.000 watt. Kecil gedungnya," lanjut dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com