Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Kasus Akseyna, Gelap Selama Lima Tahun

Kompas.com - 09/02/2020, 06:51 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki tewasnya Akseyna Ahad Dori (19) masih menjadi sebuah misteri. Tahun demi tahun belum ada yang bisa mengungkap penyebab tewasnya mahasiswa Fakultas MIPA UI ini. Bahkan hampir lima tahun kasus ini gelap, tidak ada titik cerahnya.

Di tangan jajaran Polres Metro Depok, kasus ini masih terus berada di tahap pemeriksaan saksi. Bahkan sudah enam Kapolres menjabat, tetapi belum yang bisa mengungkap kasus tersebut.

Dari Kapolres Depok, yakni Kombes Pol Ahmad Subarkah, Kombes Pol Dwiyono, Kombes Pol Harry Kurniawan, Kombes Pol Herry Heryawan, Kombes Pol Didik Sugiarto, hingga Kombes Pol Azis Andriansyah belum juga ada hasil.

Akseyna diketahui ditemukan tewas mengapung di Danau Kenanga Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat pada 26 Maret 2015.

Semula polisi menduga jika Akseyna bunuh diri dengan cara menyeburkan diri ke danau. Namun, lambat laun polisi mendapati bukti baru jika ada dugaan pembunuhan.

Kompas.com pun mencoba merangkum beberapa fakta terkait rentetan kasus kematian Akseyna.

14 kilogram batu di dalam tas

Ketika polisi menemukan jasad Akseyna, polisi mendapati ada tas berisi batu seberat 14 kilogram. Tas tersebut ditemukan bersamaan dengan jasad Akseyna.

Baca juga: Saya Tak Percaya Akseyna Bunuh Diri

Banyak yang menduga jika Akseyna memang berniat mengakhiri diri dengan menceburkan diri ke danau sambil membawa tas tersebut. Namun, ada juga dugaan bahwa Akseyna dibunuh sebelum diceburkan ke dalam danau. 

Surat wasiat yang dipertanyakan

Polisi pun mendapat surat wasiat milik Akseyna di tempat kosnya di kawasan Depok, Jawa Barat. Surat wasiat tersebut bertuliskan permintaan terakhir Akseyna agar orang dekatnya tidak mencari dirinya untuk beberapa waktu.

Namun, ketika polisi memeriksa surat tersebut di Puslabfor, terdapat beberapa kejanggalan. Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang kala itu dijabat Komisaris Besar Krisna Murti mengatakan, ada indikasi bahwa tulisan dalam surat wasiat Akseyna tidak identik dengan tulisannya.

Maka dari itu, ada kemungkinan bahwa surat tersebut sengaja dibuat sebagai alibi si pelaku.

Baca juga: Misteri Surat Wasiat Akseyna, Polisi Disarankan Libatkan 1 Ahli Lagi

Selanjutnya, cara bunuh diri yang digunakan dinilai terlalu aneh.

Menurut Krishna, apabila bunuh diri, Akseyna bisa saja melepaskan diri dengan membuang batunya.

Maka dari itu, kemungkinan yang lebih besar adalah Akseyna dibunuh. Ia juga menduga bahwa Akseyna dimasukkan ke danau dalam kondisi tak sadarkan diri atau sudah meninggal

Ada luka lebam di sekujur tubuh

Lagi-lagi polisi mendapati bukti baru. Setelah penemuan surat wasiat yang memperjelas jika Akseyna tewas dibunuh, polisi akhirnya menemukan luka tidak wajar di sekujur tubuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com