JAKARTA, KOMPAS.com - Permukiman warga di Jalan Inspeksi, Pegangsaan Dua, Jakarta Utara tampak sepi usai banjir pada Sabtu (8/2/2020) kemarin.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Minggu (9/2/2020) siang, tak banyak warga yang keluar rumah untuk beraktivitas.
Kebanyakan hanya anak-anak yang bermain di pinggir jalan. Sejumlah warung makanan yang ada pun tampak tutup.
Baca juga: Banjir dengan Ketinggian Hampir 1 Meter di Pegangsaan Dua Sudah Surut
Mereka bukannya meninggalkan lokasi tersebut karena rawan banjir. Buktinya kendaraan-kendaraan mereka masih terparkir di depan rumah.
"Pada kecapean habis banjir kemarin," kata Mardiah (48), seorang warga kampung tersebut.
Bagaimana tidak, permukiman itu tergenang dengan kedalaman 50-90 sentimeter sepanjang hari kemarin.
Saat banjir datang, warga sibuk memindahkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi agar tidak rusak.
Setelah banjir usai sekitar pukul 20.00 WIB, bukan berarti pekerjaan juga usai. Justru mereka masih punya PR untuk membersihkan sampah banjir.
Baca juga: Banjir Mulai Masuki Rumah Warga di Kelapa Gading
"Saya bersihin rumah dari habis subuh, jam 08.00 baru selesai. Lumpurnya ya Allah," ujar Mardiah.
Belum lagi mereka harus memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi saat diterpa banjir.
Hal serupa juga dialami seorang tukang bakso yang tinggal di sana. Sekitar pukul 12.00 WIB ia baru keluar dan mendorong gerobaknya.
Ia lantas mendapat sorakan dari warga-warga lainnya yang sedang berkumpul di pos ronda.
"Jam segini baru keluar," sorak sekumpulan warga tersebut serentak diiringi tawa.
"Banjir-banjir," jawab tukang bakso tersebut sambil berlalu.
"Ya gitu mungkin pada ketiduran semua, capek abis beberes banjir tadi pagi," tutur warga lainnya, Suyatmi, kepada Kompas.com.
Baca juga: Sejumlah Wilayah Jakarta Banjir, Anies Sebut Pengaruh Curah Hujan Ekstrem
Akan tetapi, banjir seperti kemarin sudah seperti rutinitas bagi warga. Setiap musim hujan tiba, permukiman yang ada di aliran anak Kali Sunter itu pasti tergenang banjir.
Untungnya beberapa waktu belakangan, banjir lebih cepat surut ketimbang 10 tahun lalu.
"Di sini cepat naiknya, cepat pula surutnya," ujar Suyatmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.