Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calo Pembuatan KIA Bikin Geram Warga Tanah Tinggi Kota Tangerang

Kompas.com - 09/02/2020, 23:17 WIB
Egidius Patnistik

Editor

TANGERANG, KOMPAS.com - Calo pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) marak di Kota Tangerang. Mereka menipu sejumlah warga dengan modus bisa mengurus KIA dalam waktu cepat. Kenyataannya warga tak kunjung mendapatkan KIA.

Salah satu korban penipuan calo KIA yakni Samsu (30). Warga Tanah Tinggi, Kota Tangerang itu mengaku sempat termakan bujuk rayu calo.

Dirinya saat itu berniat membuat KIA untuk anaknya yang berusia 5 tahun.

Baca juga: Dukcapil DKI Jakarta Telah Terbitkan 1,6 Juta Kartu Identitas Anak

“Bilangnya kolektif biar cepat, tapi sudah lebih dari tiga bulan enggak jadi- jadi. Makanya saya ambil lagi dan langsung bikin aja sendiri,” ujar Samsu.

Hal senada diungkapkan Ropiah (41), warga lainnya. Bahkan dia mengklaim sudah merogoh uang ratusan ribu rupiah dalam pembuatan KIA ini melalui jasa orang lain.

“Uangnya sudah dikasih, tapi belum jadi - jadi juga. Banyak alasannya ini itulah,” paparnya.

Mengenai keberadaan calo pembuatan KIA yang merugikan warga, Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang, Sri Wahyuni, tak menampiknya.

Sri mengimbau kepada masyarakat agar membuat KIA tidak melalui calo. Sebab sekarang pembuatannya lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama.

“Bayarnya juga gratis, tidak dipungut sepeser pun. Langsung jadi hanya butuh waktu dua sampai tiga menit saja,” ujar Sri kepada Wartakotalive.com, Minggu (9/2/2020).

Sri menjelaskan untuk mengantisipasi persoalan tersebut, pihaknya membuat langkah terobosan dengan cara meluncurkan mesin anjungan mandiri (ATM) KIA di Kantor Disdukcapil Kota Tangerang.

“Ini yang kami lakukan dengan cara menghadirkan ATM KIA untuk menghindari calo yang berkeliaran. Sekarang pemohon dengan mudah untuk melakukan pembuatan secara mandiri,” ujar Sri.

Saat ini baru satu mesin ATM KIA yang disediakan oleh pihak Disdukcapil. Menurut Sri, untuk ke depannya akan dilakukan penambahan mesin tersebut.

“Pada mesin ini pemohon pembuatan KIA harus melakukan sidik jari. Jadi tidak bisa diwakilkan sehingga tidak ada ruang bagi calo,” ucapnya.

Namun sayangnya, terkadang proses sidik jari dalam pembuatan KIA itu kerap terjadi masalah. Hingga menimbulkan sistem error pada mesin ATM tersebut.

“Kami memang masih dalam tahap uji coba, terus dilalukan perbaikan. Memang ada beberapa sidik jari yang belum terditek, karena datanya dari pemerintahan pusat langsung,” kata Sri.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Calo Pembuatan KIA Bikin Geram Warga Tanah Tinggi, Uangnya Sudah Dikasih Tapi Belum Jadi-jadi Juga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com