Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Deteksi Virus Corona di Bandara Soekarno-Hatta Sesuai Standar WHO

Kompas.com - 10/02/2020, 15:57 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, upaya deteksi dini virus corona di Bandara Soekarno-Hatta sudah memenuhi standar World Health Organization (WHO).

Dia mengatakan, standar yang diterapkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta merupakan instruksi dari Kementerian Kesehatan dan sudah diberikan dukungan penuh oleh Angkasa Pura II selaku operator Bandara.

"Jadi Kemenkes dari KKP itu prosedur baik yang berkaitan dengan WHO standar dan dikeluarkan Dirjen P2P itu dilakukan oleh mereka (KKP)," kata Awaluddin saat ditemui di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (10/2/2020).

Baca juga: Ahli Harvard Peringatkan, Virus Corona di Indonesia Tak Terdeteksi

Selain itu, Awaluddin mengatakan bahwa Angkasa Pura II juga membuka posko crisis center untuk memantau pergerakan penumpang, khususnya dari kedatangan internasional.

"Sampai dibuka (kembali) posko crisis center, kami berkolaborasi dengan KKP untuk mengambil dan mendata penumpang yang terekam di health alert card mereka itu," kata dia.

Bahkan, lanjut Awaluddin, Bandara Soekarno-Hatta sudah melengkapi hal-hal yang kecil yang mungkin mendukung antisipasi penyebaran atau masukannya virus corona ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta.

"Jadi itu kami lakukan semua. Termasuk hal yang sepele, kami tambah seperti hand sanitizer," kata dia.

Selain itu, lanjut Awaluddin, ada 11 upaya yang dilakukan Angkasa Pura II untuk antisipasi dan mendeteksi dini penyebaran virus yang masuk ke Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Resmi Tutup Sementara Penerbangan dari dan ke China

Di antaranya mengaktifkan thermal scanner, melengkapi petugas dengan thermo gun, melakukan surveollance syndrome personel, menyediakan lebih banyak hand sanitizer, membagikan masker secara berkala, melakukan simulasi penanganan penumpang hingga membentuk komite nasional fasilitasi udara.

Upaya lainnya, yakni mengaktifkan posko crisis center, menetapkan prosedur penanganan pesawat terjangkit, menghentikan penerbangan dari dan ke China dan memastikan penumpang kedatangan internasional mengisi health alert card.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com