TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, penutupan penerbangan dari dan menuju China tidak mempengaruhi jumlah traffic pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kalau bicara traffic, saya bisa simpulkan secara umum tidak ada pengaruh," kata dia saat ditemui Kompas.com di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (10/2/2020).
Meski tak memiliki berpengaruh signifikan, Awaluddin mengaku ada titik tertentu yang turun, yakni trafik pergerakan pesawat internasional.
"Hanya turun sekitar 1,5 persen (dari jumlah penerbangan internasional), karena yang kami kurangi (dari dan menuju) China," tutur Awaluddin.
Baca juga: Penerbangan ke China Ditutup, Menhub Sebut Akan Ada Kompensasi
Penerbangan dari dan menuju China sendiri tercatat hanya 14 sampai dengan 16 penerbangan per hari.
Jika dibandingkan dengan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, yakni sebanyak 1.200 penerbangan, maka jumlah tersebut kata Awaluddin sangat sedikit.
"Jadi kalau kita sebut pergerakan take off landing minus 1 persen saya kira wajar," kata dia.
Bandara Soekarno-Hatta sendiri, lanjut Awaluddin, lebih besar pergerakan di penerbangan domestik antara 78 sampai dengan 80 persen.
Itulah sebabnya, angka 1,5 persen dari 20 persen penerbangan internasional sangat kecil dibandingkan jumlah penerbangan lainnya yang tidak terganggu.
"Itu saya berani mengatakan secara umum Bandara Soekarno-Hatta dalam konteks pergerakan maskapai dan penumpang tidak terdampak corona," kata dia.
Adapun sebelumnya Pada Selasa (4/2/2020) malam, Bandara Soekarno-Hatta resmi menutup penerbangan dari dan ke China setelah penerbangan terakhir pukul 23.45 WIB.
Penerbangan terakhir dari Bandara Soekarno-Hatta ke China adalah maskapai China Eastern MU 5070 tujuan Pudong Shanghai, China.
Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Lion Air Group Batalkan Penerbangan ke China
"Malam ini adalah pemberlakuan dimulainya penundaan penerbangan sementara dari dan menuju China," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Persero Muhammad Awaluddin, Selasa malam.
Awaluddin mengatakan pemberlakuan penutupan sementara tersebut mulai efektif per tanggal 5 Februari pukul 00.00 WIB.
Selain itu, Awaluddin mengatakan ada tiga maskapai domestik yang melayani penerbangan ke China dan harus ditutup sementara, yakni Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air.
"Ditambah dengan maskapai asingnya ada Air China, China Southern. Terhitung mulai malam ini tiga masakapai domestik dan lima maskapai asing menghentikan sementara dari dan menuju ke China," kata dia.
Awaluddin mengatakan, penutupan tersebut kemungkinan akan berlaku untuk tahap pertama selama 30 hari ke depan.
"Tahap pertama 30 hari sejak malam hari ini dan kami masih tunggu lanjutan dari regulator," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.