JAKARTA, KOMPAS.com - Aulia Kesuma, dalang pembunuhan ayah dan anak di Lebak Bulus, Jakarta, menjalani sidang perdananya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020).
Aulia didakwa sebagai dalang pembunuhan suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana.
Aulia disidang bersama putranya Giovanni Kelvin di ruang sidang lima.
Persidangan dengan agenda pembacaan dakwaan keduanya dimulai sekitar pukul 16.45 WIB.
Memasuki ruang sidang, Aulia yang mengenakan rompi tahanan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan menangis.
Baca juga: Menangis di Ruang Sidang, Aulia Kesuma Mengaku Ingat Suami
Bahkan, Aulia sudah menangis sejak keluar dari ruang tunggu tahanan. Ia terus mengusap air matanya yang membasahi pipi.
Sementara itu, sang anak Giovanni Kelvin terlihat lebih tenang.
Mengaku ingat suami
Aulia terlihat kesulitan menjawab saat Ketua Majelis Hakim Yosdi bertanya soal nama lengkapnya.
Hakim Yosdi kemudian bertanya alasan Aulia menangis, beberapa saat sebelum sidang dimulai.
"Kenapa menangis? Ingat sama siapa?" tanya hakim Yosdi kepada Aulia Kesuma.
"Ingat sama suami (Pupung)," jawab Aulia sambil menundukkan kepala.
"Hapus air matamu. Sudah menerima surat dakwaan?" tanya Yosdi kembali.
"Belum," jawab Aulia.
Baca juga: Jaksa: Aulia Kesuma Berhubungan Badan Sebelum Membunuh Suaminya
Jaksa kemudian membacakan dakwaan yang menjelaskan kronologi pembunuhan. Aulia dan anaknya terancam hukuman mati.
Seusai sidang, keluarga korban meluapkan emosinya saat Aulia dan putranya Geovanni hendak meninggalkan ruang sidang.
Persidangan selesai sekitar pukul 17.30 WIB.
Tak cuma berteriak, seorang anggota keluarga korban juga nekat memukul kepala Geovanni saat terdakwa hendak dibawa ke ruang tunggu tahanan.
"Jangan dipukul," ucap seorang polisi yang mengawal terdakwa.
Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan oleh Aulia Kesuma, Suami dan Anak Tirinya Dibunuh dengan Cara Diinjak
Aulia memilih bungkam saat dicecar pertanyaan oleh awak media seusai sidang.
Aulia beserta putranya berjalan dengan kepala tertunduk. Ia juga tidak memedulikan teriakan emosional dari keluarga korban.
Geovanni juga tidak bereaksi apa pun ketika kepalanya dipukul dari belakang oleh salah satu keluaga korban.
"Air mata buaya," teriak seorang keluarga Pupung mengomentari tangisan Aulia selama persidangan.
"Pembunuh, dasar pembunuh!" teriak anggota keluarga lainnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Aulia Kesuma Pembunuh Suami dan Anak Menangis di Ruang Sidang, Keluarga Pupung: Air Mata Buaya."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.