Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Dakwaan dan Fakta Persidangan Aulia Kesuma, Terdakwa Pembunuh Suami

Kompas.com - 11/02/2020, 09:36 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana terdakwa pembunuhan berencana Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin dengan agenda pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum pada Senin (10/2/2020) kemarin pukul 17.00 hingga 17.30.

Jaksa Sigit Hendradi membacakan dakwaan tentang kronologi pembunuhan terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23) yang telah direncanakan Aulia sejak Juni 2019. Pupung adalah suami Aulia dan Dana merupakan anak tiri Aulia.

Baca juga: Aulia Kesuma Sempat Pakai Jasa Dua Dukun Santet agar Bunuh Suaminya

Ada sejumlah fakta baru yang diungkapkan jaksa, di antaranya Aulia Kesumpa sempat berhubungan badan sebelum menghabisi nyawa Pupung.

Kronologi rencana pembunuhan menurut jaksa.

Juni 2019

Aulia Kesuma terlilit utang hingga miliaran rupiah dan merasa jengkel kepada suaminya, Pupung, yang tidak membantu dirinya membayar utang itu. Dia membujuk Pupung menjual rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, guna membayar lunas utangnya.

Namun, permintaan Aulia itu ditolak Pupung. Aulia jadi semakin jengkel dan meminta bantuan asisten rumah tangganya, Karsini, mencari dukun santet guna menyantet Pupung.

Karsini yang kala itu berada di Lampung kemudian meminta bantuan suaminya, Rody Syaputra mencari dukun santet.

Rody selanjutnya meminta uang senilai Rp 45 juta kepada Aulia untuk mencari dukun santet di daerah Yogyakarta. Aulia menyanggupi permintaan Rody dan mengirimkan uang sesuai yang diinginkan. Rody kemudian berangkat ke Yogyakarta ditemani Supriyanto. 

Antara Juni dan Juli 2019

Rencana santet terhadap Pupung gagal. Aulia dan Rody merubah rencana pembunuhan dengan cara menembak korban. Rody meminta uang lagi senilai Rp 25 juta untuk biaya operasional pembelian peluru.

Namun rencana kedua itu kembali gagal karena Pupung jarang keluar rumah. Rody merasa kesulitan untuk menembak Pupung. Dia kembali ke Yogyakarta untuk mencari dukun santet.

15 Agustus 2019

Aulia ditemani Geovanni Kelvin bertemu dengan Rody, Supriyanto, dan seorang dukun bernama Mbah Borobudur untuk membicarakan rencana pembunuhan terhadap Pupung. Mbah Borobodur dan Rody menawarkan dua rencana pembunuhan, yakni disantet dan dirampok dengan biaya operasional Rp 50 juta atau dibakar dengan biaya Rp 25 juta.

Aulia Kesuma setuju dengan tawaran kedua, yakni pembunuhan dengan cara dibakar. Aulia pun mentransfer uang Rp 25 juta kepada Rody.

Karena tak kunjung mendapat kabar dari Rody, Aulia kemudian menghubungi ART lainnya yang bernama Teti untuk mencari dukun santet. Teti  mengenalkan Aulia kepada AKI.

21 Agustus 2019

Aulia bertemu AKI di Apartemen Kalibata City untuk merencanakan pembunuhan terhadap Pupung dan Dana. Saat itu, AKI tak menyanggupi rencana Aulia menyantet korban. Maka, Aulia meminta AKI untuk mencari pembunuh bayaran guna membantu Rody membunuh korban dengan imbalan Rp 100 juta.

Aulia dan Kelvin merencanakan pembunuhan dengan cara melumpuhkan korban menggunakan obat tidur jenis Valdres, membekap korban menggunakan handuk, dan membakar korban. Mereka membuat skenario seolah-olah korban merupakan korban kebakaran.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com