Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Dakwaan dan Fakta Persidangan Aulia Kesuma, Terdakwa Pembunuh Suami

Kompas.com - 11/02/2020, 09:36 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

23 Agustus 2019

Aulia membeli obat tidur jenis Valdres, sarung tangan, dua botol alkhohol, dan tali sumbu untuk membakar korban.

Aulia bertemu dengan dua pembunuh bayaran yakni Kusmawanto dan Muhamad Nursahid. Kedua pembunuh bayaran itu menyanggupi permintaan Aulia untuk membunuh korban dengan imbalan Rp 200 juta.

Aulia bersama dua pembunuh bayaran dan Kelvin mendatangi rumah Pupung di Lebak Bulus. Kemudian, Aulia mencampur obat tidur jenis Vandres dalam tiga minuman, yakni jus tomat untuk Pupung, jus tomat untuk Dana, dan minuman keras jenis wiski untuk Dana.

Aulia selanjutnya memberikan jus tomat kepada Pupung yang berada di kamar, sementara jus tomat untuk Dana diletakkan di dalam kulkas.

Jaksa juga mengungkap fakta terbaru yakni Aulia dan Pupung sempat berhubungan badan dengan tujuan membuat Pupung kelelahan.

Setelah mengonsumsi jus tomat yang disimpan di kulkas, Dana langsung menuju kamar Kelvin. Di sana, Dana kembali mengonsumsi wiski yang telah dicampur dengan obat tidur.

Saat Pupung dan Dana terlelap tidur, kedua korban dibekap menggunakan handuk yang telah dibasahi alkhohol. Saat dibekap, Pupung berusaha melawan dengan mencakar bahu kiri Aulia.

Kemudian, pembunuh bayaran yakni Muhamad Nursahid alias Sugeng dan Kusmawanto alias Agus mencekik dan menginjak leher Pupung.

Tindakan keji itu juga dilakukan terhadap Dana. Sugeng dan Agus bersama-sama mencekik dan menginjak leher Dana usai dibekap oleh Kelvin menggunakan kain yang telah dibasahi alkhohol.

Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan oleh Aulia Kesuma, Suami dan Anak Tirinya Dibunuh dengan Cara Diinjak

24 Agustus 2019

Aulia kemudian membuat skenario pembunuhan seolah-olah kedua korban tewas terbakar di rumah akibat obat nyamuk.

Tiga buah obat nyamuk diletakkan Aulia di tempat yang berbeda-beda, yakni kamar Pupung di lantai 1, kamar Dana di lantai 2, dan garasi.

Aulia berharap obat nyamuk itu dapat membakar rumah dan kedua korban. Adapun, kedua korban yang dinyatakan meninggal dunia telah diikat menggunakan sumbu kompor dan diletakkan di garasi.

Aulia kemudian pergi menuju Apartemen Kalibata City. Selanjutnya, dia ditelepon oleh tetangganya tentang peristiwa kebakaran di rumahnya. Saat tiba di rumahnya, rencana membakar kedua korban gagal karena keduanya tak ikut terbakar.

Aulia Kesuma langsung merubah rencana pembakaran kedua korban. Dia mencari lokasi untuk membakar kedua korban.

25 Agustus 2019

Aulia dan Kelvin membawa kedua korban secara beriringan menggunakan mobil ke daerah Sukabumi, Jawa Barat. Saat menemukan lahan kosong dekat jurang yang sepi, Aulia dan Kelvin memutuskan membakar korban di lokasi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com