Fraksi PSI DPRD DKI memang sedari awal menolak penyelenggaraan Formula E di Ibu Kota.
Mereka pun mempertanyakan sikap Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka khususnya Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) yang seolah tak konsisten karena mengizinkan Monas sebagai rute balap Formula E.
"Berubah-ubah ya? Kadang mengizinkan, kadang enggak mengizinkan. Memang sebenarnya ada banyak hal yang harus dipertimbangkan salah satunya dalam hal cagar budaya itu," terang Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Justin Adrian.
Baca juga: Kemensetneg Tak Konsisten Soal Formula E di Monas, F-PSI: Tak Tahu Ada Deal Apa di Belakang
Fraksi PSI mencurigai ada deal atau kesepakatan antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi soal lolosnya penyelenggaraan Formula E di ikon ibu kota itu.
Bahkan Pemprov DKI sudah memproyeksikan penggunaan Monas sebelum meminta izin ke Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka.
"Ya saya tidak tahu deal-dealan apa yang terjadi di belakang kita tidak tahu itu kita tidak ingin menuduh atau mereka-reka dan lain sebagainya," duganya.
"Dan kalau memang Monas mau dilihat dari ketentuan cagar budaya, Monas sendiri kemarin semestinya sudah menjadi awal cukup untuk diselidiki untuk dugaan delik yang terjadi karena tanpa izin dari menteri melakukan perubahan-perubahan di daerah cagar budaya itu ada pidananya," tutur Justin.
Berbeda dengan politisi PDI-Perjuangan dan PSI, Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta tetap ingin ajang balap mobil listrik Formula E digelar di Jakarta.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik menilai Ibu Kota selama ini kekurangan ajang atau event dengan skala internasional.
Ia pun tak berkeberatan meski pemilihan treknya menuai perdebatan karena diadakan di kawasan Monas.
"Jakarta itu perlu event-event internasional, karena Jakarta enggak punya apa-apa," ujar Taufik.
Baca juga: Dukung Formula E, Wakil Ketua DPRD dari Gerindra Anggap Jakarta Kekurangan Ajang Internasional
Taufik juga mengaku tidak mempermasahkan jika nantinya balapan tak bisa digelar di Kawasan Monas.
Menurut dia banyak jalan lain yang dapat menjadi opsi lintasan di di tengah Kota Jakarta.
"Kita ikut saja arahan Setneg. DPRD kan apa kata Setneg, setuju ya jalan," jelasnya.
Politisi Partai Gerindra ini berpendapat bila Formula E digelar di Jakarta, maka banyak dampak positif yang bisa terjadi.