Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua di Kota Diingatkan untuk Bimbing Anak Bergawai

Kompas.com - 11/02/2020, 12:16 WIB
Egidius Patnistik

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Praktisi pendidikan Yustina Ries Sunarti mengingatkan para orangtua agar di tengah-tengah kesibukan di Kota Metropolitan untuk selalu membimbing anak-anak dalam hal menggunakan gawai.

"Meskipun Anda sibuk, sempatkan untuk mengawasi putra-putri kita, saat masuk ke dalam dunia maya," kata Yustina dalam seminar mengenai parenting di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa.

Ketua Yayasan Sekolah Victory Plus Bekasi itu mengatakan mengatakan, orangtua terkadang sangat teliti dalam memilih sekolah bagi anak-anak mereka, namun tidak dalam mengawasi kehidupan dunia maya mereka.

Baca juga: Tekan Anak di Bawah Umur Kecanduan Gawai dengan Menenun

"Biasakan kepada anak-anak untuk menggunakan gawai yang mereka miliki secara cerdas," ujar Yustina.

Yustina juga memberikan resep bagaimana menjadi orangtua yang baik anak-anak mereka.

Dalam seminarnya, Yustina menegaskan bahwa anak harus mengenal mengenai screen time.

Yustina menerangkan bahwa menurut esafety.gov.au/iparent, screen time adalah waktu yang dihabiskan di depan layar (gawai,TV, komputer) hanya sebagai hiburan saja seperti bermain game, menonton film serial, snapchat streaks dan lain-lain.

Sedangkan kegiatan belajar, riset, ataupun yang bersifat kreatif dan menghasilkan berbagai hal yang produktif yang dilakukan di gawai, TV, maupun komputer tidak termasuk dalam kategori screen time.

Bagi Anda yang memiliki anak yang baru lahir sampai berumur dua tahun, sama sekali tidak disarankan untuk memiliki screen time.

Sementara berdasarkan rentang umur anak usia di atas dua sampai dengan lima tahun, periode screen time maksimal adalah satu jam dan maksimal dua jam bagi yang memiliki usia di atas lima tahun sampai dengan 17 tahun.

Yustina juga mengingatkan orangtua untuk cerdas dalam meninggalkan jejak digital.

"Apa yang diunggah, ditulis, maupun laman yang dikunjungi akan meninggalkan jejak digital dan akan sulit bahkan bisa jadi tidak dapat dihapus selamanya. Maka kita harus membimbing dan mengingatkan anak-anak agar mempunyai sopan santun dan etika dalam menulis posting di sosial media mereka," ujar dia.

“Kita sebagai orang tua harus memberitahukan komitmen penggunaan gawai kepada anak kita, termasuk hak kita untuk sesekali memeriksa sejarah penggunaan gawai mereka dan apa saja yang mereka akses melalui gawai mereka," ujar ibu dari tiga anak itu.

“Ada batas rentang tertentu bagi anak dan remaja untuk memiliki media sosialnya sendiri. Batasan usia bagi seseorang untuk memiliki akun Facebook dan Instagram adalah 13 tahun, WhatsApp usia 16 tahun, sedangkan Youtube 18 tahun," ujar Yustina.

Dalam survei yang dilakukan terhadap orangtua-orangtua yang menghadiri seminar tersebut, paling banyak anak-anak mereka mengakses laman Youtube, diikuti dengan permainan daring dan Instagram.

Sebagai penutup, Yustina membagikan kiatnya dalam mendisiplinkan kegiatan dunia maya bagi anak-anaknya.

“Kami memiliki aturan jam malam bagi penggunaan gawai. Di jam tertentu, kami akan berhentikan penggunaan gawai, dan gawai harus disimpan di ruang khusus, dimana tidak ada akses bagi mereka untuk digunakan di ruang mereka masing-masing," ujarnya.

Menurut Yustina banyak hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mengawal anak-anak mereka untuk menggunakan gawai dengan cara yang positif dan orangtua dituntut untuk menjadi panutan, cerdas dan bertanggung jawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com