Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Periuk di Balik Turap Setinggi 5 Meter

Kompas.com - 11/02/2020, 12:42 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Sayangnya, danau tersebut ternyata lebih tinggi dari perumahan-perumahan yang ada di sekitar danau.

Juga Kali Ledug yang permukaannya lebih tinggi dari Perumahan Garden City Residence dan Total Persada.

Sebenarnya ada satu jalan untuk mengalirkan air-air tersebut ketika Situ Bulakan penuh dan Kali Ledug meluber, yakni Sungai Cirarap yang berada di bagian barat Danau Tomang.

Baca juga: Tak Yakin Banjir Cepat Surut, Warga Periuk Beli Ban Bekas untuk Evakuasi Barang

Akan tetapi, ketinggian air di sungai itu masih lebih tinggi dari Danau Tomang dan Kali Ledug.

Diduga ada bottleneck pada sebuah jembatan yang berada di bagian sungai yang masuk wilayah Kabupaten Tangerang. Hal ini membuat aliran air terhambat. 

Itu juga yang menjadi alasan mengapa air di Danau Tomang dan Kali Ledug akhirnya terperangkap dan meluber ke Garden City Residence pada awal Februari.

Berselang dua hari, atau tepatnya Senin (3/2/2020), tanggul di daerah barat Kali Ledug atau tepatnya di Perumahan Total Persada jebol.

Air kemudian merembes dengan cepat dan langsung menggenangi rumah warga hingga ketinggian air mencapai 4 meter.

Air tersebut kemudian mengarah ke tempat yang lebih rendah, yakni Danau Tomang. Tak lama kemduian, gelombang air menyapu bagian timur Danau Tomang yang belum diturap. Di situlah perumahan Periuk Damai berada.

"Itu yang membuat dia kelihatan seperti tsunami," kata Arief.

Air kemudian terperangkap di Periuk berhari-hari karena debit air di Situ Bulakan, Kali Ledug dan Sungai Cirarap masih tinggi.

Solusi atasi banjir berkepanjangan

Satu-satunya jalan untuk mengakhiri banjir adalah menunggu permukaan air Sungai Cirarap lebih rendah dari permukaan Situ Bulakan, kemudian air di pemukiman warga itu bisa dipompa ke dalam Situ Bulakan.

Namun, Pemkot Tangerang tidak hanya melakukan upaya tersebut. Ada 23 truk tangki air hilir mudik mengangkut air yang menggenangi rumah warga setinggi 3 meter untuk dibuang ke sungai terdekat.

Arief mengatakan, air kemungkinan bisa surut pada Jumat (7/2/2020) atau paling lambat Minggu (9/2/2020). Setelah air surut, warga bisa kembali ke rumah masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com