Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AR Bawa Kabur Ponsel Polisi karena Tidak Terima Mobilnya Difoto Usai Ditilang

Kompas.com - 11/02/2020, 15:35 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Motif AR (26), pemuda yang merampas telepon seluler (ponsel) milik anggota Polantas Aiptu Suhartono, tidak terima pelat nomor kendaraannya difoto usai ia ditilang.

"AR ditilang karena mobilnya melanggar masuk jalur busway, distop sama polisi, dilakukan penilangan. Yang kedua mobil di foto pakai HP polisi kemudian pelaku tidak terima mobil difoto-foto itu kan prosedural kalau misalnya masuk jalur busway difotolah pelatnya," kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Achmad Ardhy saat dihubungi, Selasa (11/2/2020).

"Pelaku tidak terima dan langsung rampas HP polisi itu dan bawa kabur HP polisi," sambung Ardhy.

Baca juga: Tidak Terima Ditilang, Pemuda Asal Bekasi Bawa Kabur Ponsel Polisi

Masih kata Ardhy, polisi membiarkan AR membawa kabur HP-nya. Sebab, Aiptu Suhartono tidak ingin ada keramaian usai tindakan tilang yang ia lakukan terhadap AR.

"Pas habis rampas langsug nancap gas, polisi di situ enggak mau ambil risiko kalau dikejar malah ada keributan di jalan takutnya malah nabrak, malah ke mana-makna makin kacau," kata Ardhy.

Dari pelat nomor dan surat tilang polisi berhasil mengamankan AR di rumahnya, yang berada di kawasan Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat.

"Sudah ada surat tilang, sudah ada makanya kita sudah dapat alamatnya langsung cari pelaku," ucap Ardhy.

Baca juga: Mulanya Tunggu Ganjil Genap, Lalu Cekik Polantas dan Terancam 10 Tahun Penjara

Diberitakan sebelumnya, Anggota Reskrim Polsek Kebon Jeruk menangkap seorang pria berinisial AR warga Jalan Raya Narogong, Rawalumbu, Bekasi pada Selasa (11/2/2020 ).

AR ditahan karena merampas telepon seluler (ponsel) seorang polisi di traffic light Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Kala itu AR tidak terima ditilang petugas karena mengendarai mobil di jalur busway dan memutar balik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com