JAKARTA, KOMPAS.com - Kematian Akseyna Ahad Dori atau yang akrab disapa Ace masih menyimpan berbagai misteri.
Belum ada yang bisa mengungkap siapa dalang di balik tewasnya mahasiswa UI jurusan Biologi ini.
Padahal, beberapa fakta kasus tersebut seharusnya bisa mengerucutkan penyelidikan pihak polisi untuk menemukan tersangka pembunuhan Akseyna.
Fakta tersebut terdiri dari awal mula Akseyna masih berkomunikasi dengan sang ibu hingga ditemukan tewas dan dimakamkan.
Baca juga: Teka-teki Kasus Akseyna, Gelap Selama Lima Tahun
Berikut ini urutan lini masa perkembangan kasus Akseyna termasuk janji para kapolres di Depok yang dirangkum Kompas.com.
21 Maret 2015
Akseyna Ahad Doli masih sempat berkomunikasi dengan ibunya yang berada di Yogyakarta. Kala itu mereka berkomunikasi lewat telepon genggam.
26 Maret 2015
Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan mengambang di Danau Kenanga yang berada di dalam kawasan Universitas Indonesia.
29 Maret 2015
Karena tidak mendapat kabar lanjutan dari putranya, sang ibu pun berkali kali mencoba menelepon Akseyna dan tidak pernah berhasil.
Hingga akhirnya sang ibu kembali mencoba menelepon Akseyna tanggal 29 Maret. Namun bukan Akseyna yang mengangkat, melainkan seseorang yang mengaku sebagai teman Akseyna.
Bahkan, teman–temannya saat itu sedang berada di dalam kamar kost Akseyna.
Baca juga: Rektor UI Minta Misteri Kematian Akseyna Terus Diusut
30 Maret 2015
Pihak keluarga Akseyna juga mendapatakan surat wasiat yang ditemukan di dalam kamar kost. Surat tersebut pun diberikan kepada ayahanda Akseyna oleh Jibril.
Jibril merupakan salah satu teman dekat Akseyna.
Ayah Akseyna meyakini jika Jibril merupakan orang yang sama dengan orang yang diajak berbicara dengan ibunda Akseyna melalui telepon.
Setelah Jibril memberikan surat tersebut, Jibril, ayah Akseyna berikut pihak kepolisian mendatangi kamar kost Akseyna.
Ternyata kamar kost tersebut sudah dalam keadan berantakan.