BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah Kota Bekasi, Rusham mengatakan, pihaknya akan meminta penjelasan pihak SMK Bisnis dan Teknologi (Bistek) Bekasi terkait dugaan perpeloncoan terhadap salah satu murid berinisial MA.
"KPAD dalam waktu dekat akan meminta konfirmasi kepada pihak sekolah agar menceritakan kejadian sesungguhnya. Kami akan meminta konfirmasi dan klarifikasi kepada mereka apakah ini dilakukan sistematis secara berulang-ulang atau tidak," ujar Rusham saat dihubungi, Selasa (11/2/2020).
Dia menilai, MA terlihat terintimidasi saat diminta untuk memegang busi perapian motor.
Baca juga: Murid SMK di Bekasi yang Diduga Lakukan Pelonco Diberi Sanksi
"Anak itu mengalami kebingungan, yang kedua anak itu merasa terintimidasi. Terintimidasi itu terlihat saat anak itu memegang setrum dan merasa ketakutan. Nah ini sesuatu peristiwa yang dipaksakan. Belum tentu dia bersahabat dengan perapian itu," ujar Rusham.
Selain itu, ia juga mengomentari keberadaan guru yang kala itu berada saat praktikum. Sebab, guru tersebut hanya melihat anak muridnya dipelonco tanpa berbuat apa pun.
Menurut dia, cara guru itu menghukum pun salah.
Sebab, sang guru menghukum anak-anak muridnya dengan memegang busi perapian motor apabila tidak bisa menjawab pertanyaan darinya.
"Harusnya guru itu tidak boleh mempertontonkan hal seperti itu, karena guru adalah pendidik tidak hanya sebagai pengajar. Mendidik itu tidak seperti cara-cara menakutkan seperti itu dan itu tidak boleh dilakukan," kata dia.
Rusham berharap peristiwa itu dapat jadi evaluasi sekolah agar tidak ada lagi kejadian serupa.
Ia juga meminta pihak sekolah untuk menghukum anak-anak murid yang diduga melakukan perpeloncoan terhadap salah satu murid itu.
"Kami akan meminta klarifikasi kepada pihak sekolah dan minta untuk menghentikan aksi-aksi semacam (hukum anak murid dengan pegang busi perapian) ini," kata Rusham.
"Kami juga harap sekolah memberikan hukuman kepada siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan ada hukuman-hukuman yang mendidik kepada anak," tutur dia.
Baca juga: Viral Anak STM di Bekasi Dipelonco, Polisi: Tak Ada Bullying, Siswa pada Ketawa
Adapun sebelumnya, sebuah video viral di media sosial menampilkan seorang siswa berinisial MA, SMK Bisnis dan Teknologi Bekasi yang diduga dipelonco oleh teman-temannya.
Dalam unggahan di akun Instagram @omah_lambe, dituliskan keterangan terkait aksi perpeloncoan.
"Lagi dan lagi shay diduga bullying terjadi lagi, kali ini menimpa siswa salah satu STM di Bekasi Selatan. Jadi ceritanya korban lakuin kesalahan kecil pas praktek dan dihukum suruh pegang kabel pengapian motor terus distater ya pasti kesetrumlah. Kaya gini laporin aja gaes," demikian bunyi keterangan tersebut.