JAKARTA, KOMPAS.com - Bangunan tiga lantai yang masih dalam tahap pembangunan di Jalan Pisangan Baru Tengah, Matraman, Jakarta Timur tiba-tiba roboh pada siang bolong, Selasa (11/2/2020).
Sari, salah satu warga yang berada di dekat lokasi saat kejadian mengatakan, robohnya bangunan tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
Sebelum roboh, sejumlah pekerja bangunan dan warga sudah menjauh dari bangunan tersebut karena bangunan sudah retak dan beberapa pondasi patah.
"Robohnya pukul 11.00 WIB tadi, langsung roboh begitu saja, debunya terbang-terbangan," kata Sari di lokasi, Selasa.
Robohnya bangunan mengeluarkan suara yang cukup keras sehingga sempat membuat warga sekitar panik.
Baca juga: Bangunan Tiga Lantai di Pisangan Baru yang Roboh Tak Sesuai IMB
Pantauan Kompas.com di lokasi kemarin siang, robohnya bangunan tersebut menjadi tontonan pengendara dan warga. Garis polisi juga telah terpasang agar tidak ada warga yang mendekati bangunan.
Tidak ada korban jiwa maupun luka atas insiden tersebut.
Sementara itu, Kapolsek Matraman Kompol Tedjo Asmoro mengatakan, puing-puing bangunan yang roboh itu menimpa dua bangunan lainnya di sampingnya.
Dia pun bersyukur tidak ada korban jiwa dan luka akibat robohnya bangunan tiga lantai tersebut.
"Tadi ada yang kerja, kebetulan sedang jam istirahat, jadi tidak ada korban. Menimpa warung dan kos, tapi tidak ada korban," ujar Tedjo di lokasi, Selasa.
Dua bangunan yang terimbas itu pun alami kerusakan cukup parah di bagian atap.
Baca juga: Bangunan 3 Lantai di Pisangan Baru Roboh, Pemilik Disebut Ceroboh
Kepala Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Sudin Citata) Jakarta Timur Widodo Suprayitno saat meninjau lokasi mengatakan bahwa material yang digunakan untuk membangun bangunan tersebut tidak bermutu.
Bagi dia, hal itu bisa dilihat dengan kasat mata. Pemilik bangunan disebutnya sudah ceroboh memilih material yang tidak bagus atau bermutu untuk membangun bangunan tiga lantai.
"Secara kasat mata kualitas bangunannya tidak bagus. Besinya kan kecil-kecil semua kan. Beton-betonnya mutunya kurang bagus, secara kasat mata begitu. Dia kurang memenuhi syarat dengan ketebalan balok kolom tersebut," kata Widodo di lokasi, Selasa.
Selain itu, bentuk kecerobohan pemilik bangunan lainnya, ialah dari segi pekerja bangunan yang tidak profesional.