JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang kaki lima (PKL) yang ada di lokasi sementara (loksem) JP 15, Tanah Abang, Jakarta Pusat, akan melayangkan petisi ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kamis (13/2/2020).
Lanjar selaku koordinator dari PKL di JP 15 mengatakan, petisi itu akan dilayangkan terkait rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membongkar tempat usaha mereka saat ini.
"Kami mau adakan petisi ke Gubernur. Karena kita kan enggak berdampak proyek (pembangunan kawasan integrasi transportasi umum), tapi kenapa dipindah semua," kata Lanjar kepada wartawan, Rabu (12/2/2020).
Ia menjelaskan, jika melihat rencana pembangunan kawasan integrasi tersebut, hanya dua sampai empat kios yang terdampak pembangunan.
Baca juga: PKL Tanah Abang Tolak Pindah, Wakil Wali Kota: Kalau Pemerintah Mau Pakai, Harus Berangkat
Seharusnya, kata Lanjar, hanya kios-kios yang terdampak itu yang dibongkar oleh Pemerintah.
Selain itu, kurangnya sosialisasi terhadap rencana pembongkaran dan pemindahan loksem tersebut juga merupakan salah satu alasan penolakan para pedagang.
Padahal, sebanyak 31 PKL yang ada di loksem tersebut merupakan PKL resmi binaan Pemprov DKI Jakarta.
"Saya sudah di sini dari tahun 1986, loksem itu mulai resmi tahun 2014, saat itu sudah autodebet. Tapi sebelumnya, tahun '90-an sudah pakai karcis," ujar Lanjar.
Lanjar mengatakan, lima orang pedagang JP 15 dan 10 orang perwakilan dari paguyuban PKL Jakarta Pusat akan mendatangi Balaikota besok demi menyerahkan petisi itu.
Baca juga: Akan Direlokasi dari Loksem, PKL Tanah Abang: Label Binaan Kami Enggak Ada Artinya
"Harapannya supaya ditinjau kembali oleh Gubernur, pejabat yang memangku kepentingan yang menentukan nasib kita," tutur Lanjar.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta akan membongkar penampungan PKL di loksem JP 15, Jalan Taman Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada akhir Februari 2020.
Lahan bekas loksem itu akan menjadi kawasan untuk mengintegrasikan transportasi umum di kawasan Stasiun Tanah Abang, yakni bus transjakarta, angkutan perkotaan (angkot) Jak Lingko, dan kereta rel listrik (KRL).
Lokasi itu juga akan menjadi tempat para pengemudi ojek online menunggu penumpang.
"(Loksem) JP 15 itu akan kami hapus (bongkar) akhir Februari, kami sudah sosialisasi (kepada pedagang)," ujar Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.