DEPOK, KOMPAS.com - Ketua tim pemenangan Kota Depok Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ade Supriatna, mengklaim bahwa partainya rutin mengadakan survei internal jelang Pilkada Depok 2020.
Survei itu untuk mengukur elektabilitas PKS.
"Kami melihatnya objektif melalui survei terhadap kepuasan masyarakat, kemudian popularitas, dan elektabilitas (calon dari PKS). Kami lakukan berkala, terakhir itu bulan November dan Desember 2019," kata Ade kepada Kompas.com, Kamis (13/2/2020) pagi.
Baca juga: Gerindra Cerai dari PKS dan Nempel PDI-P Jelang Pilkada Depok, Ini Alasannya
Dalam survei tersebut terdapat pertanyaan soal tingkat kepercayaan warga Depok terhadap calon wali kota yang diusung PKS.
Ade mengklaim, tingkat kepercayaan terhadap kandidat usungan PKS paling tinggi dibandingkan kandidat partai lain.
"Dari survei itu, tingkat kepercayaan terhadap calon dari PKS itu tinggi banget. Artinya, sosok yang nanti maju tidak begitu penting asal di belakangnya ada PKS," kata Ade.
"Saya enggak berani bocorin angkanya, tetapi tanpa menyebutkan nama calon, kepercayaan terhadap PKS itu tinggi banget. Angkanya masih cukup meyakinkan untuk PKS kembali menguasai Kota Depok," kata dia.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok mengerucutkan tiga nama kadernya menjadi bakal calon wali Kota Depok untuk periode 2021-2026.
Mereka adalah Imam Budi Hartono (anggota DPRD Provinsi Jawa Barat), Moh Hafid Nasir (Ketua DPD PKS Depok/anggota DPRD Kota Depok), dan T Farida Rachmayanti (anggota DPRD Kota Depok).
Akan tetapi, keputusan final soal kandidat yang akan diusung ada di tangan para pengurus pusat PKS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.