DEPOK, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak menutup kemungkinan akan menggandeng bakal calon independen wali kota dan wakil wali kota Depok, Yurgen Sutarno-Reza Zaki jelang Pilkada Depok 2020.
Namun, ada satu syarat penting yang akan menentukan langkah PKS.
"Untuk digaet jadi pendamping, kami masih harus lihat kalkulasi dukungan pemilihnya dulu," kata anggota tim pemenangan PKS Kota Depok, Ade Supriatna ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (13/2/2020) pagi.
Baca juga: PKS Bantah Dekati Bakal Calon Independen Yurgen-Zaki untuk Diusung dalam Pilkada Depok
"Kita lihat seberapa menariknya sampai dia berhasil mengumpulkan KTP," imbuh dia.
Saat ini, pasangan Yurgen-Zaki memang tengah berlomba dengan waktu demi menghimpun dukungan melalui 85.000 KTP warga Depok.
Di sisa waktu sekitar sepekan mendatang, mereka masih harus mengumpulkan sekitar 20.000 KTP.
Jika berhasil mencapai target tersebut, pasangan Yurgen-Zaki berhak maju sebagai calon penguasa Kota Depok melalui jalur independen.
"Berhasil mengumpulkan KTP itu kan bukti bahwa dia mendapatkan dukungan dari masyarakat. Artinya, sejak mengumpulkan KTP, mereka sudah bisa meyakinkan masyarakat tentang ide-ide mereka soal Depok," kata Ade menjelaskan.
Baca juga: Yurgen-Zaki Mulai Pertimbangkan Partai Politik untuk Maju di Pilkada Depok 2020
"Kalau tidak berhasil (menghimpun KTP sesuai target), artinya masyarakat saja enggak mendukung. Bagimana kita bisa percaya?" tutur dia.
Sebelumnya diberitakan, Reza Zaki mengklaim bahwa duetnya dengan Yurgen Sutarno tak menutup kemungkinan dipinang partai politik. Ia menyebut PKS sebagai salah satu partai yang berinisiatif membangun komunikasi perihal itu.
"Ada kemungkinan karena justru kemarin itu PKS yang membangun komunikasi. Sempat dari PKS menghubungi karena petahana (Mohammad Idris, Wali Kota Depok) justru punya pikiran untuk maju independen," kata Zaki ketika dihubungi Kompas.com, Senin (10/2/2020) sore.
"DPP PKS yang pada 2019 menentukan caleg sei-Indonesia, orangnya komunikasi dengan kami," tambahnya.
Di sisi lain, dalam deklarasinya 23 Desember 2019 lalu, Yurgen-Zaki sempat menyebutkan bahwa selama 15 tahun terakhir, Kota Depok dikelola secara amatir dan tidak ilmiah. Dalam kurun tersebut, PKS-lah penguasa rezim pemerintahan Depok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.