Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Punya Syarat jika Lamar Bakal Calon Independen Yurgen-Zaki di Pilkada Depok 2020

Kompas.com - 13/02/2020, 13:46 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak menutup kemungkinan akan menggandeng bakal calon independen wali kota dan wakil wali kota Depok, Yurgen Sutarno-Reza Zaki jelang Pilkada Depok 2020.

Namun, ada satu syarat penting yang akan menentukan langkah PKS.

"Untuk digaet jadi pendamping, kami masih harus lihat kalkulasi dukungan pemilihnya dulu," kata anggota tim pemenangan PKS Kota Depok, Ade Supriatna ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (13/2/2020) pagi.

Baca juga: PKS Bantah Dekati Bakal Calon Independen Yurgen-Zaki untuk Diusung dalam Pilkada Depok

"Kita lihat seberapa menariknya sampai dia berhasil mengumpulkan KTP," imbuh dia.

Saat ini, pasangan Yurgen-Zaki memang tengah berlomba dengan waktu demi menghimpun dukungan melalui 85.000 KTP warga Depok.

Di sisa waktu sekitar sepekan mendatang, mereka masih harus mengumpulkan sekitar 20.000 KTP.

Jika berhasil mencapai target tersebut, pasangan Yurgen-Zaki berhak maju sebagai calon penguasa Kota Depok melalui jalur independen.

"Berhasil mengumpulkan KTP itu kan bukti bahwa dia mendapatkan dukungan dari masyarakat. Artinya, sejak mengumpulkan KTP, mereka sudah bisa meyakinkan masyarakat tentang ide-ide mereka soal Depok," kata Ade menjelaskan.

Baca juga: Yurgen-Zaki Mulai Pertimbangkan Partai Politik untuk Maju di Pilkada Depok 2020

"Kalau tidak berhasil (menghimpun KTP sesuai target), artinya masyarakat saja enggak mendukung. Bagimana kita bisa percaya?" tutur dia.

Sebelumnya diberitakan, Reza Zaki mengklaim bahwa duetnya dengan Yurgen Sutarno tak menutup kemungkinan dipinang partai politik. Ia menyebut PKS sebagai salah satu partai yang berinisiatif membangun komunikasi perihal itu.

"Ada kemungkinan karena justru kemarin itu PKS yang membangun komunikasi. Sempat dari PKS menghubungi karena petahana (Mohammad Idris, Wali Kota Depok) justru punya pikiran untuk maju independen," kata Zaki ketika dihubungi Kompas.com, Senin (10/2/2020) sore.

"DPP PKS yang pada 2019 menentukan caleg sei-Indonesia, orangnya komunikasi dengan kami," tambahnya.

Di sisi lain, dalam deklarasinya 23 Desember 2019 lalu, Yurgen-Zaki sempat menyebutkan bahwa selama 15 tahun terakhir, Kota Depok dikelola secara amatir dan tidak ilmiah. Dalam kurun tersebut, PKS-lah penguasa rezim pemerintahan Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com