Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robot Baru Milik Damkar DKI: Bisa Masuk Stasiun MRT, Sedot Asap, hingga Pompa Banjir

Kompas.com - 13/02/2020, 14:40 WIB
Nursita Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta memiliki robot pemadam kebakaran untuk mengatasi kebakaran di terowongan MRT Jakarta.

Robot pemadam kebakaran itu berjenis LUF 60. Robot itu dioperasikan menggunakan remot kontrol.

Jarak maksimal antara robot dan remot kontrol maksimal 300 meter.

Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, robot tersebut bisa masuk ke stasiun MRT Jakarta karena mampu naik-turun tangga dengan sudut kemiringan sekitar 30 derajat.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Beli Lagi 3 Robot Pemadam Kebakaran, Anggarannya Rp 44,9 M

Robot itu juga bisa masuk ke terowongan MRT. Caranya dengan ditarik menggunakan rail kit.

"Yang tunnel, kami sudah uji coba di MRT di Lebak Bulus, kami sudah gunakan LUF 60 dan itu sudah kompatibel dengan relnya," ujar Satriadi di Kantor Dinas Gulkarmat, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020).

Apa saja kehebatan robot pemadam kebakaran LUF 60?

Robot pemadam kebakaran LUF 60 juga memiliki kemampuan menyedot asap kebakaran di terowongan karena memiliki ventilator fan.

Asap dapat dibuang sejauh 99 meter melalui air ducting.

Baca juga: Drama Jenis Kelamin Lucinta Luna yang Buat Polisi Bingung: Dulu Muhammad Fatah, Kini Ayluna Putri

Robot tersebut juga memiliki lebar sekitar 135 meter sehingga bisa mengatasi kebakaran di permukiman padat penduduk yang tidak bisa dilalui kendaraan pemadam kebakaran.

"LUF 60 itu bisa masuk ke gang-gang kecil, jalan-jalan sempit, bisa untuk menyedot asap juga," kata Satriadi.

Robot pemadam kebakaran LUF 60 dapat menyemprotkan air dalam bentuk water fog, water canon, dan foam. Jangkauan semprotannya sejauh 70-80 meter.

Kemudian, unit LUF 60 mampu menggeser objek-objek sisa kebakaran dengan berat maksimal 600 kilogram.

Alat tersebut juga mampu membawa beban hingga 400 kilogram. Selain itu, unit LUF 60 memiliki pompa submersible untuk menyedot banjir.

Baca juga: Sejumlah Murid SMAN 12 Bekasi Demo Bela Gurunya yang Pukul Siswa Terlambat

Namun, unit LUF 60 tidak memiliki tangki air. Suplai air untuk memadamkan api bisa diambil dari mobil tangki pemadam kebakaran; sumber air seperti kali, waduk, danau, dan laut; dan hidran yang ada di lokasi MRT.

"Suplai air dari tangki-tangki, ada yang kapasitas 10.000, 4.000, 2.500, itu bisa kami suplai," ucap Satriadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com