DEPOK, KOMPAS.com - Ketua DPRD Kota Depok, Teungku Muhammad Yusufsyah Putra mengaku sepakat dengan langkah Pemerintah Kota Depok menerbitkan berbagai edaran agar warga menjauhi perayaan Hari Valentine.
Menurut politisi PKS itu, langkah tersebut agar para remaja berkumpul yang bermanfaat.
"Dan segala sesuatunya diatur untuk menghindari suasana kebahagiaan dengan berkumpul yang ramai dan berbuat sesuatu yang tidak berguna," ujar pria yang akrab dipanggil Putra itu kepada wartawan di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Kamis (13/2/2020).
"Mendukung lah (langkah Pemkot Depok). Perkumpulan itu yang berguna, untuk kaum remaja, ya, tentunya," ia menambahkan.
Baca juga: Pemkot Depok Imbau Pelajar Tak Rayakan Valentine
Putra beranggapan, Hari Valentine rentan jadi ajang muda-mudi melakukan tindakan pergaulan bebas.
Secara spesifik, ia mengaku risau muda-mudi memanfaatkan Valentine melakukan hal-hal di luar norma agama sebelum sah.
Sehingga, menurut dia, langkah pemerintah yang meminta warga menjauhi perayaan Hari Valentine dapat menekan tindakan asusila.
"RT dan RW-nya harus berfungsi 1 x 24 jam, yang punya kontrakan dan kos-kosan harus melapor agar tidak ada penggunaan kamar yang tidak pada tempatnya," kata Putra.
"Seperti prostitusi dan hubungan lain yang tidak sepantasnya, sehingga tidak terjadi alat kontrasepsi yang menyebabkan pergaulan bebas," tambah dia.
Baca juga: Pemkot Depok Juga Minta Warga, Hotel, hingga Mal Tak Rayakan Valentine
Sebelumnya, tepatnya akhir Januari lalu, polisi pernah mengungkap jaringan bisnis prostitusi daring yang menggurita di berbagai apartemen di Depok yang turut melibatkan anak-anak.
Bisnis prostitusi daring itu bukan barang baru meskipun baru diungkap polisi.
Sejauh ini muncul tiga edaran dari jajaran Pemkot Depok yang mengimbau agar warga menjauhi perayaan Hari Valentine pada Jumat (14/2/2020) mendatang.
Pada Rabu (12/2/2020), Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin menerbitkan surat imbauan.
Dinas Pendidikan Kota Depok meminta sekolah negeri maupun swasta melakukan tiga hal yang intinya tak merestui para pelajar merayakan Hari Valentine 2020.
"1. Mengimbau peserta didik tidak merayakan Valentine Day, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah;