TANGERANG, KOMPAS.com - Harga bawang putih belum sepenuhnya stabil setelah penutupan keran impor bawang putih asal China karena virus Corona.
Salah seorang pedagang bawang putih di Pasar Induk Tanah Tinggi, Muslih mengatakan, akibat harga bawang putih yang masih naik-turun, dia tak berani menyetok barang terlalu banyak.
"Biasa (menyetok) 8 ton sekarang jadi 4 ton. Takutnya harga turun lagi," kata dia saat ditemui Kompas.com di Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang, Kamis (13/2/2020).
Baca juga: Harga Bawang Putih Naik, PD Pasar Jaya Tangerang Pastikan Stok Masih Aman
Muslih mengatakan, dirinya saat ini sudah merugi karena menyetok bawang putih dengan harga tinggi, yang di hari berikutnya harga bawang putih kembali turun.
"Saya stok kemarin Rp 32.000 perkilogram sekarang sudah 30.000," tutur dia.
Namun harga tersebut masih jauh dari harga normal grosir yang biasanya di kisaran Rp 20.000-25.000 perkilogram.
Muslih juga mengatakan, tidak hanya harga yang melonjak, stok barang yang semakin menipis membuat dia harus menyetok bawang putih dari pihak kedua.
"Jadi bukan tangan pertama istilahnya dapat dari tangan kedua atau ketiga," tutur dia.
Dia berharap keran impor dari China bisa segera dibuka agar harga bawang putih kembali normal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.