DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok menerbitkan sejumlah edaran yang isinya mengimbau masyarakat agar tidak menyarakan Hari Valentine yang jatuh pada hari ini, Jumat (14/2/2020).
Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, mengimbau warga Depok menjauhi perayaan Hari Valentine.
Menurut politikus Gerindra itu, kasih sayang tak perlu diakumulasi dan dirayakan spesial pada Hari Valentine. Ia bilang, kasih sayang dilakukan setiap hari kepada sanak famili dan kolega.
"Jadi pertanyaannya, apakah sesuai dengan norma budaya kita? Kalau memang tidak pas dan nanti banyak mudharatnya, ya jangan dilaksanakan," ujar Pradi di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Kamis siang.
Baca juga: 5 Peristiwa Bersejarah yang Terjadi pada Hari Valentine...
"Bisa sampai begadang bisa sampai pagi hura-hura itu bukan gaya kita," imbuh dia.
Pradi menjadikan "hura-hura" dan "begadang sampai pagi" sebagai alasan mengapa perayaan Hari Valentine sebaiknya dijauhi.
Ia beranggapan, Hari Valentine kerapkali dirayakan secara berlebihan sehingga berpotensi "melanggar kaidah-kaidah agama".
"Kekhawatirannya itu, dirayakan berlebihan sampai tidak kenal waktu. Kami mengantisipasi, kami hindari, hal-hal yang pada akhirnya banyak mudharatnya," ujar dia.
"Yang dilarang oleh agama, kita secara umum sudah tahu itu, tidak perlu saya sebutkan lagi itu," pungkas Pradi.
Imbauan menjauhi perayaan Valentine diterbitkan setidaknya tiga dinas Pemkot Depok.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan