Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Buka Pintu bagi Petugas PLN dan PAM Tanpa Identitas!

Kompas.com - 14/02/2020, 09:40 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah rumah yang dihuni seorang nenek berusia 92 tahun di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dimasuki sekawanan pencuri yang mengaku sebagai pegawai PLN dan PAM.

Saat si nenek hanya berdua dengan pembantunya, sedangkan anaknya sedang berbelanja di minimarket, jadi peluang bagi komplotan beranggotakan lima orang itu (J, M, S, RA, dan I) mencuri uang dari rumah tersebut.

Bermodalkan kamera, salah satu di antara penjahat itu sibuk melakukan pengukuran di meteran listrik rumah nenek tersebut. Dua orang lainnya mengalihkan perhatian dengan mengobrol dengan si nenek dan pembantunya.

Baca juga: 4 Pencuri Bermodus Petugas PLN dan PAM Ditangkap Polisi

Ketika kedua orang itu mulai lengah, salah satu pelaku berinisial J masuk ke dalam rumah dan pergi ke kamar utama.

Dengan obeng sambung yang sudah ia siapkan, satu per satu lemari si nenek dibongkar.

Ia menemukan uang ringgit setara Rp 10 juta.

Agar tak menimbulkan kecurigaan, mereka tak beraksi lebih jauh. Mereka lalu berpamitan dengan si nenek dengan membawa uang pemberian anak-anaknya itu.

Si nenek yang mengetahui hal tersebut menceritakan kejadian itu kepada anaknya. Sang anak kemudian melaporkan hal tersebut ke ketua RT, lalu diteruskan ke polisi.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan, pihaknya sudah menangkap empat dari lima tersangka itu pada Selasa  (4/2/2020) pekan lalu.

Penangkapan berawal dari tertangkapnya otak pencurian berinisial J di sebuah apartemen di kawasan Kemayoran.

"Alhamdulillah kami  bisa ngambil di kamarnya dan dia mengakui semuanya dan menyampaikan beberapa temannya dan hari ini sudah kami tangkap," kata Heru di Kampung Bali, Kamis kemarin.

Dari informasi tersebut, tiga orang tersangka lainnya kemudian berhasil ditemukan dan diringkus polisi. Sementara seorang tersangka berinisial I masih buron.

Sudah 4 tahun beraksi

Setelah diperiksa, ternyata para tersangka ini pemain lama. Heru menyampaikan, sekurang-kurangnya komplotan itu sudah empat tahun beraksi.

"Ada beberapa titik contohnya, di Jakarta Pusat ada dua titik di daerah Kampung Bali dan Jalan Kartini. Kemudian di Jakarta Timur ada tiga titik, kemudian di wilayah Tangerang ada tiga TKP (tempat kejadian perkara), wilayah Selatan ada tiga TKP," kata Heru.

Baca juga: Pencuri Bermodus Petugas PLN Sudah Empat Tahun Beroperasi

Para tersangka itu terbilang sangat berhati-hati. Dalam menargetkan sebuah rumah, mereka akan melihat apakah rumah itu dilengkapi CCTV sehingga wajah mereka tak terekam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com