Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Formula E di Monas, JJ Rizal Sebut Pemerintah Plintat-plintut dan Lupa Sejarah

Kompas.com - 14/02/2020, 11:34 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejarawan JJ Rizal menilai pemerintah pusat tidak konsisten terkait penyelenggaraan Formula E di silang Monas, Jakarta Pusat.

Dia merasa heran mengapa pemerintah pusat yang semula menolak, kemudian tiba–tiba mengizinkan penyelenggaraan tersebut.

"Yang tidak tepat adalah betapa plintat-plintutnya sikap pemerintah pusat yang diwakili Komisi Pengarah Monas di bawah Sekretariat Negara yang di dalamnya melibatkan banyak menteri pembantu presiden," katanya saat dihubungi di Jakata, Kamis (13/2/2020).

Sebagai sejarawan, JJ Rizal menilai pemerintah sudah lupa dengan fungsi Monas yang sebenarnya.

Baca juga: Formula E Digelar di Monas dan Klaim Anies Soal Rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya

Dia kembali mengingatkan tujuan awal dibuat kawasan Monas.

"Mengembalikan ide dibangunnya Monas, yaitu sebagai ruang kontemplasi, merenung. Bahkan ada kolam renang renung. Tetapi, bersamaan ingin menggelar balap yang tentu saja riuh,” ucap dia.

Dia bahkan menilai pemerintah sudah melupakan sejarah dengan menggunakan kawasan cagar budaya untuk kepentingan yang tidak semestinya.

"Mereka lupa sejarah sehingga sesat paham apa itu Monas dan alasan Soekarno membuatnya,” tutup dia.

Sebelumnya, Formula E di Jakarta dipastikan tetap berlanjut setelah mendapat lampu hijau mengenai lokasi acara.

Baca juga: Lintasan Formula E di Monas Akan Mulai Diaspal Maret 2020

Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka sudah memberi izin untuk menjadikan kawasan Medan Merdeka sebagai tempat berlangsungnya Formula E.

Padahal sebelumnya, pihak penyelenggara yakni Pemprov DKI berencana mengadakannya di Monas, tetapi ditolak oleh Komisi Pengarah.

Penolakan itu karena tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, khususnya UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Sedangkan tanggal pelaksanaannya tetap akan digelar pada 6 Juni 2020.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pemerintah provinsi akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan semua fasilitas yang dibutuhkan selesai sesuai jadwal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com