Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Juru Kremasi Hewan di Ragunan, Haru saat Keluarga Lepas Kepergiaan Peliharaannya

Kompas.com - 14/02/2020, 14:44 WIB
Audia Natasha Putri,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

“Paling unik itu ada mahasiswa kedokteran hewan ke sini untuk kremasi sekitar 20 ekor ayam. Kayaknya itu (ayam) dibedah untuk praktikum, bangkainya dibawa ke sini untuk dikremasi,” ujar Tukidjo.

Untuk jasa kremasi hewan peliharaan yang beratnya 5 kilogram, pemilik harus membayar Rp 300.000 pertama, selanjutnya akan dikenakan biaya Rp 20.000 per kilonya.

 

 

Dedikasi tinggi Tukidjo

Selain menjadi juru kremasi, Tukidjo juga bertugas membersihkan kebun.

Tukidjo bekerja dari hari Senin hingga Sabtu dan libur pada hari Minggu.

Sejak pagi, ia berangkat dari kediamannya di Cilandak dengan menggunakan motor ke Pondok Pengayom Satwa untuk melanjutkan proses kremasi.

Tukidjo tak punya latar belakang apapun berkaitan dengan hewan, apalagi jasa penguburan atau kremasi.

“Dulu saya melamar di sini karena ingin punya pekerjaan tetap saja. Dulu kan saya cuma serabutan aja. Saya bekerja di sini sejak tahun 1992,” ujar Tukidjo.

Baca juga: Syarat dan Cara Menguburkan Hewan di Pondok Pengayom Satwa Ragunan

Lebih dari seperempat abad ia mengabdi di yayasan yang didirikan oleh istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta R. Soeprapto, Soeprapti.

Tukidjo berujar, ketika dirinya baru pertama kali bekerja sebagai juru kremasi, ia hanya diajari cara menggunakan alat kremasi, sisanya ia lakukan secara otodidak.

Meskipun sudah bekerja selama puluhan tahun, Tukidjo hanya digaji sebesar Rp 600.000 per bulan.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Tukidjo dibantu oleh istrinya yang berjualan gorengan di depan rumahnya.

Selain menjadi juru kremasi, ia juga bekerja sebagai tukang kebun panggilan.

“Saya juga kerja jadi tukang kebun panggilan. Biasanya orang yang manggil itu udah langganan sama saya,” ujar Tukidjo.

Tukidjo mengaku bersyukur menjalani profesi ini meski kini ia merupakan juru kremasi satu-satunya di Pondok Pengayom Satwa.

Baginya, memberikan momen perpisahan terakhir yang layak antara hewan peliharaan dengan sang pemilik merupakan pengalaman berharga baginya.

“Banyak orang yang menganggap hewan-hewan ini sebagai keluarga juga. Jadi saya udah biasa kalau ada yang ngadain ritual atau nangis karena saking sedihnya,” ungkapnya sambil tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com