Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI Sebut Kenaikan Harga Masker Pancing Kepanikan Konsumen

Kompas.com - 14/02/2020, 21:24 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah untuk turun tangan menstabilkan kembali harga masker yang melonjak di pasaran akibat pengaruh ramainya isu penyebaran virus corona.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, kenaikan harga masker membuat masyarakat panik. Padahal, virus corona belum terkonfirmasi positif masuk ke Indonesia.

"Ini kan memancing konsumen semakin panik, padahal kan sekali lagi kita belum disinyalir positif virus corona. Sehingga kebutuhan terhadap masker kan tidak urgent, kan," kata Tulus saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (14/2/2020).

Baca juga: YLKI Desak Pemerintah Turun Tangan Kontrol Harga Masker yang Melonjak

Dia menduga ada penimbunan masker oleh pihak distributor untuk meraup keuntungan lebih.

"Sebenarnya stok (masker) cukup, kenapa cukup? Karena kita belum terkena virus corona. Seharusnya tidak terjadi seperti itu (kenaikan harga masker). Kepanikan konsumen juga tidak ada, kenapa (harga masker) di pasar jadi kacau? Sehingga ada yang menimbun masker tadi untuk mendulang keuntungan yang lebih besar," ujar Tulus.

Atas hal tersebut, YLKI mendesak pemerintah untuk turun tangan untuk mengatasi lonjakan harga masker di pasaran.

"Harus Kementerian Perdagangan juga harus bertindak, Kementerian Perdagangan itu ngapain kerjanya? Harusnya dia menyelidiki kok ini terjadi lonjakan harga (masker)," ujar Tulus.

Adapun turut diketahui, lonjakan harga masker di pasaran sudah berlangsung sekitar satu bulan.

Baca juga: Harga Masker Melonjak, YLKI Menduga Ada Penimbunan dari Distributor

Di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, harga Masker N95 kini menyentuh Rp 1,6 juta per boks yang berisi 20 buah. Padahal harga normalnya hanya berkisar Rp 195.000 per boks.

Selain itu, harga masker biasa pun juga tidak kalah melonjak. Kini, harga masker biasa mencapai Rp 170.000 hingga Rp 350.000 per boksnya yang berisi 50 buah. Harga normalnya padahal hanya sekitar Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per boks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com