TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tangerang meminta masyarakat waspada memasuki musim penghujan yang bisa membuat perkembangan nyamuk demam berdarah makin pesat.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Tangerang, Indri Bevy mengatakan, di Kota Tangerang mulai bermunculan kasus Demam Berdarah.
"Kasus ada tapi tak signifikan, hanya ada 1, 2 kasusnya," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (14/2/2020).
Baca juga: Selain Chikungunya, Tangsel Juga Kini Dihadapkan Ancaman DBD
Akan tetapi Indri mengatakan belum bisa menyebut secara pasti berapa kasus Demam Berdarah yang sudah terjadi.
Untuk itu masyarakat diimbau agar menjadi juru pemantau jentik di lingkungannya.
Masyarakat diminta untuk memeriksa seluruh wilayah rumah yang kemungkinan bisa digenangi air dan jadi sarana perkembangbiakan nyamuk.
"Baik itu di pot-pot bunga, tempat minum hewan peliharaan dan mendaur ulang barang bekas," kata Indri.
Selain itu, masyarakat juga diminta melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD Plus, yakni dengan menguras bak mandi seminggu sekali, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas.
"Plusnya menggunakan obat nyamuk bakar atau semprot atau memasang kelambu," kata dia.
Baca juga: IDI Tangsel: Penyebaran Chikungunya Sama seperti DBD
Indri juga meminta kepada masyarakat agar segera ke puskesmas atau rumah sakit apabila merasakan gejala demam berdarah.
"Kalau demam periksa ke puskesmas, segera berobat ke puskesmas, banyak minum air putih dan jaga kebersihan lingkungan," kata Indri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.