Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2020, 10:33 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Idiyanto, guru SMAN 12 Bekasi memukul anak muridnya di tengah lapangan lantaran terlambat datang ke sekolah.

Kejadian itu direkam salah satu siswa lalu diunggah oleh mantan siswa ke akun Facebook hingga viral.

Dalam video tersebut tampak sang guru memukul pundak dan kepala dua anak muridnya beberapa kali.

Baca juga: Dibela Muridnya, Bagaimana Nasib Guru yang Pukul Siswa di SMAN 12 Bekasi?

Pemukulan itu juga disaksikan murid-murid lainnya.

Di lapangan itu tampak barisan siswi yang tengah berdiri, sementara barisan siswa tengah jongkok.

Idiyanto memang dikenal temperamental, tetapi sangat disiplin. Selama ini, Idiyanto diberi tugas menjadi wakil kepala sekolah menagani bidang kesiswaan.

Namun, belakangan jabatan itu dicopot lantaran kasus menimpanya. Setelah pencopotan jabatan itu ternyata status Idiyanto dipertimbangkan untuk mengajar di sekolah itu lagi. Lalu bagaimana nasib Idiyanto?

Disarankan untuk dimutasi

Kasus yang menimpa Idiyanto kemudian jadi perhatian banyak orang, termasuk pemerintah.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Bekasi, Ali Fauzie pun menyarankan agar Idiyanto dipindahkan dari SMAN 12.

"Itu sudah kita sampaikan, itu jadi kewenangan pihak provinsi tapi kami sudah sampaikan juga kepada pihak sekolah, Pak Wali Kota, karena ini menyangkut masalah ketenangan," ujar Ali saat ditemui di SMAN 12, Kranji, Bekasi, Kamis (13/2/2020).

Ali mengatakan, usul untuk memindahkan Idiyanto itu juga merupakan permintaan salah satu orangtua murid.

Baca juga: KPAI Sarankan Guru SMAN 12 Bekasi yang Pukul Murid Tak Lagi Mengajar

Orangtua murid khawatir Idiyanto akan mengulangi kesalahan yang sama jika tetap berada di sekolah itu.

Dibela murid 

Kabar mutasi dari Idiyanto pun terdengar oleh murid-murid SMAN 12.

Sejumlah murid kemudian menggelar unjuk rasa di tengah lapangan pada saat acara hari ulang tahun sekolahnya.

Murid-murid menyatakan jika Idiyanto tak bersalah dalam kasus itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Megapolitan
AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Megapolitan
Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Megapolitan
Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Megapolitan
Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Megapolitan
Pemilik Kontrakan TKP Wanita Terlakban di Cikarang Timur: Mereka 'Ngaku' Suami Istri

Pemilik Kontrakan TKP Wanita Terlakban di Cikarang Timur: Mereka 'Ngaku' Suami Istri

Megapolitan
Gantikan Gembong Warsono, Pantas Nainggolan Ditunjuk Jadi Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta

Gantikan Gembong Warsono, Pantas Nainggolan Ditunjuk Jadi Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta

Megapolitan
Pintu Masuk GBK Ditutup karena Ada Perayaan Natal, Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan GBK

Pintu Masuk GBK Ditutup karena Ada Perayaan Natal, Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan GBK

Megapolitan
LRT Perketat Penjagaan di Dalam Kereta Imbas Aksi Vandalisme

LRT Perketat Penjagaan di Dalam Kereta Imbas Aksi Vandalisme

Megapolitan
Pengakuan Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa: Membunuh secara Bergilir Sambil Direkam

Pengakuan Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa: Membunuh secara Bergilir Sambil Direkam

Megapolitan
Jenazah Wanita di Cikarang Timur Diduga Telah Meninggal Dunia 4 Hari

Jenazah Wanita di Cikarang Timur Diduga Telah Meninggal Dunia 4 Hari

Megapolitan
Geger Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang Timur: Tubuh Ditutupi Selimut, Tangan, Kaki, dan Mulut Dilakban

Geger Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang Timur: Tubuh Ditutupi Selimut, Tangan, Kaki, dan Mulut Dilakban

Megapolitan
Jasad Perempuan Terikat Lakban di Cikarang Diduga Tewas Diracun Pacarnya

Jasad Perempuan Terikat Lakban di Cikarang Diduga Tewas Diracun Pacarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com