Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 15/02/2020, 11:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyalahgunaan obat terlarang yang dilakukan oleh artis peran Lucinta Luna menuai banyak pertanyaan.

Pertanyaan mendasar tentu alasan mengapa Lucinta nekat mengkonsumsi obat tersebut.

Padahal, di publik Lucinta Luna terlihat selalu bahagia dengan penampilannya.

Baca juga: Lucinta Luna: Saya Artis Banyak Haters, Bully Enggak Ada Habisnya

Kompas.com coba merangkum beberapa alasan Lucinta mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

Perundungan di media sosial

Tidak kuat selalu menjadi bahan perundungan atau bully di media sosial membuat Lucinta Luna menjadi depresi.

Ia yang kini ditahan di Polda Metro Jaya mengaku sakit hati sekaligus pasrah dengan perlakuan warganet selama ini kepadanya.

"Untuk itu (perundungan) saya hanya bisa pasrah karena semua orang punya tangan. Apa pun yang kalian ketik, saya hanya manusia biasa, saya juga bisa sakit hati. Kalau saya enggak kuat saya bisa mengakhiri semua ini," kata Lucinta di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (14/2/2020)

Terkadang, Lucinta lebih memilih mengalah ketimbang harus meladeni pernyataan negatif yang ditujukan padanya.

Baca juga: Lucinta Luna: Saya Hanya Manusia Biasa, Bisa Sakit Hati Juga

"Saya berusaha menghibur kalian apa pun yang kalian anggap ke saya, membully saya. Kadang saya punya batin yang sakit tapi saya berhenti untuk menyinggung. Contohnya 'dasar kamu begini..begini..'. Saya hanya bisa jawab iya iya, iya deh kamu yang lebih baik," kata Lucinta.

Akhirnya, mengkonsumsi obat penenang jadi jalan keluar yang dipilih Lucinta.

Takut beli obat sendirian

Lucinta Luna mengenal obat penenang itu dari temannya, IF. Dari dia lah Lucinta mendapat obat-obatan terlarang.

Lucinta mengakui bahwa dirinya takut jika sendiri membeli obat. Ia pun selalu meminta IF menemaninya setiap kali membeli obat. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sudah 2 Jam, Kobaran Api di Gudang Beras Pasar Cipinang Belum Padam

Sudah 2 Jam, Kobaran Api di Gudang Beras Pasar Cipinang Belum Padam

Megapolitan
Diserahkan ke Kejari Jakarta Selatan, AG Kembali Ditahan Selama 5 Hari di LPKS Sebelum Dibawa ke Pengadilan

Diserahkan ke Kejari Jakarta Selatan, AG Kembali Ditahan Selama 5 Hari di LPKS Sebelum Dibawa ke Pengadilan

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Terduga Penusuk Pria di Tempat Hiburan Malam Tangerang

Polisi Tangkap Dua Terduga Penusuk Pria di Tempat Hiburan Malam Tangerang

Megapolitan
Pembangunan Saringan Sampah Ciliwung Terkendala Pembebasan Lahan, Tersisa 22 Bidang

Pembangunan Saringan Sampah Ciliwung Terkendala Pembebasan Lahan, Tersisa 22 Bidang

Megapolitan
Tak Sekedar Larang Impor Pakaian Bekas, Teten Klaim Pemerintah Punya Banyak Program untuk Bantu UMKM

Tak Sekedar Larang Impor Pakaian Bekas, Teten Klaim Pemerintah Punya Banyak Program untuk Bantu UMKM

Megapolitan
Pemuda di Cengkareng Diduga Coba Bunuh Diri, Minum Cairan Pembersih dan Sayat Leher

Pemuda di Cengkareng Diduga Coba Bunuh Diri, Minum Cairan Pembersih dan Sayat Leher

Megapolitan
Sudah Ada Skywalk, Pemprov DKI Tetap Bangun JPO Kebayoran Lama, Ditargetkan Rampung November

Sudah Ada Skywalk, Pemprov DKI Tetap Bangun JPO Kebayoran Lama, Ditargetkan Rampung November

Megapolitan
Kebakaran Gudang di Pasar Induk Cipinang, Beras dan Sembako Lainnya Ludes Dilahap Api

Kebakaran Gudang di Pasar Induk Cipinang, Beras dan Sembako Lainnya Ludes Dilahap Api

Megapolitan
Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Pembantaian Pasutri oleh Kerabatnya di Depok

Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Pembantaian Pasutri oleh Kerabatnya di Depok

Megapolitan
Diserahkan ke Kejari Jaksel, AG Terus Tutupi Wajahnya dengan Kupluk

Diserahkan ke Kejari Jaksel, AG Terus Tutupi Wajahnya dengan Kupluk

Megapolitan
Jam Kerja ASN DKI Selama Ramadhan: Senin-Kamis Pukul 07.00-14.00, Jumat sampai 14.30 WIB

Jam Kerja ASN DKI Selama Ramadhan: Senin-Kamis Pukul 07.00-14.00, Jumat sampai 14.30 WIB

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner di Jalan Masih Terjadi, Kini Tak Takut 'Seruduk' Polisi yang Sedang Bertugas di Rawa Buaya

Arogansi Pengendara Fortuner di Jalan Masih Terjadi, Kini Tak Takut "Seruduk" Polisi yang Sedang Bertugas di Rawa Buaya

Megapolitan
Ribuan Bal Pakaian Bekas yang Disita dari Gudang di Bekasi Dibawa ke Bea Cukai Cikarang

Ribuan Bal Pakaian Bekas yang Disita dari Gudang di Bekasi Dibawa ke Bea Cukai Cikarang

Megapolitan
Gudang Beras di Pasar Induk Cipinang Terbakar, Asap Tebal Membubung Tinggi

Gudang Beras di Pasar Induk Cipinang Terbakar, Asap Tebal Membubung Tinggi

Megapolitan
Usai Berhubungan Badan, Lansia di Jaktim Tanya Apakah Istrinya Punya Pacar, lalu Bunuh Korban

Usai Berhubungan Badan, Lansia di Jaktim Tanya Apakah Istrinya Punya Pacar, lalu Bunuh Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke