Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Lucinta Luna, Depresi Di-bully Berujung Konsumsi Obat Penenang

Kompas.com - 15/02/2020, 11:58 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyalahgunaan obat terlarang yang dilakukan oleh artis peran Lucinta Luna menuai banyak pertanyaan.

Pertanyaan mendasar tentu alasan mengapa Lucinta nekat mengkonsumsi obat tersebut.

Padahal, di publik Lucinta Luna terlihat selalu bahagia dengan penampilannya.

Baca juga: Lucinta Luna: Saya Artis Banyak Haters, Bully Enggak Ada Habisnya

Kompas.com coba merangkum beberapa alasan Lucinta mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

Perundungan di media sosial

Tidak kuat selalu menjadi bahan perundungan atau bully di media sosial membuat Lucinta Luna menjadi depresi.

Ia yang kini ditahan di Polda Metro Jaya mengaku sakit hati sekaligus pasrah dengan perlakuan warganet selama ini kepadanya.

"Untuk itu (perundungan) saya hanya bisa pasrah karena semua orang punya tangan. Apa pun yang kalian ketik, saya hanya manusia biasa, saya juga bisa sakit hati. Kalau saya enggak kuat saya bisa mengakhiri semua ini," kata Lucinta di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (14/2/2020)

Terkadang, Lucinta lebih memilih mengalah ketimbang harus meladeni pernyataan negatif yang ditujukan padanya.

Baca juga: Lucinta Luna: Saya Hanya Manusia Biasa, Bisa Sakit Hati Juga

"Saya berusaha menghibur kalian apa pun yang kalian anggap ke saya, membully saya. Kadang saya punya batin yang sakit tapi saya berhenti untuk menyinggung. Contohnya 'dasar kamu begini..begini..'. Saya hanya bisa jawab iya iya, iya deh kamu yang lebih baik," kata Lucinta.

Akhirnya, mengkonsumsi obat penenang jadi jalan keluar yang dipilih Lucinta.

Takut beli obat sendirian

Lucinta Luna mengenal obat penenang itu dari temannya, IF. Dari dia lah Lucinta mendapat obat-obatan terlarang.

Lucinta mengakui bahwa dirinya takut jika sendiri membeli obat. Ia pun selalu meminta IF menemaninya setiap kali membeli obat. 

"Tadinya aku mau beli sendiri, tapi aku takut kalau aku beli sendiri orang lalu mengenali aku," kata Lucinta.

Apalagi IF sudah kenal dengan dokter yang kerap memberikan resep obat penenang.

"Jadi saya juga butuh pendamping untuk datang ke sana dan dia kan udah duluan, jadi alangkah baiknya saya diantar oleh teman saya," kata Lucinta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com