Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munculnya Penyakit akibat Nyamuk dan Urine Tikus Pascabanjir di Tangsel

Kompas.com - 15/02/2020, 12:23 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Hasanudin telah menjalani pengobatan di klinik yang tak jauh dari rumahnya terkait rasa sakit yang dialami.

Dari penjelasan dokter, Hasanudin dinyatakan terjangkit chikungunya yang penularannya melalui nyamuk aedes aegypti.

"Dokter saat itu bilang saya sakit Chikungunya dan akan merasakan sakit sendi sekitar satu mingguan untuk pemulihan," ucapnya.

60 suspect dan 15 Positif DBD

Belum selesai persoalan penyakit chikungunya, warga Tangerang Selatan yang tersebar di tujuh kecamatan terjangkit penyakit demam berdarah.

Kepala Bidang (Kabid) Pengedalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Tangsel, Tulus Muladiyono mengatakan, sekitar 60 orang suspect dan 15 diantara telah positif terjangkit penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti.

Baca juga: 60 Warga Pamulang Tunjukkan Tanda-tanda Terkena Penyakit Chikungunya

"Penyakit demam berdarah untuk yang sekarang ini yang positif ada 15 tp yang suspect itu ada 60 orang," kata Tulus saat ditemui di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.

Menurut Tulus, dari 60 orang suspect dan 15 di antaranya positif DBD yang terdata dari laporan masing-masing puskesmas di wilayah Tangsel sejak awal tahun 2020.

"Hampir semua kecamatan (terkena penyakit dbd). Tapi peningkatan tidak terlalu banyak. Kita laporan perminggu. Sampai minggu ke tujuh ini baru terdata seperti itu baik dari Puskes maupun ke Rumah Sakit," kata Tulus.

Menurut Tulus, untuk 60 orang yang suspect saat ini belum dapat dipastikan terjangkit DBD sebelum adanya hasil tes darah dari labolatorium.

Meningat penyakit tersebut terbilang lebih berbahaya dari virus Chikungunya yang mewabah di wilayah Tangerang Selatan.

"Makannya untuk yang 60 itu perlu ada pemeriksaan labolatorium. Malahan chikungunya tidak berbahaya yang baha itu dbd, apalagi jika terkena orang yang gula (diabetes)," tutupnya.

Dinkes Tangsel akan tes darah warga 

Untuk memastikan jenis penyakit yang ramai, Dinas Kesehatan juga bakal melakukan pengambilan sempel darah sejumlah warga Ciputat dan Pamulang.

Baca juga: Warga Ciputat yang Diduga Terjangkit Chikungunya Akan Dicek Darahnya

Menurut Tulus, sebelum melakukan pengambilan darah, Dinkes Tangsel akan melakukan fogging, mengingat lingkungannya dinilai kotor.

"Kita akan lakukan fogging terlebih dahlu. Setelah itu kita akan melakukan pengambilan darah," ucapnya.

Nantinya, kata Tulus, sempel darah yang telah diambil akan dikirim ke rumah sakit untuk menentukan jenis penyamitnya.

"Kemungkinan paling hari Selasa atau Rabu hasil baru keluar hasilnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com