Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untung Rugi Formula E Bagi Jakarta, Promosi Pariwisata tetapi Dianggap Rusak Cagar Budaya

Kompas.com - 16/02/2020, 08:42 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak kritik yang muncul terkait gelaran balap mobil listrik Formula E di Jakarta pada Juni mendatang.

Polemik yang terjadi menyusul rencana ini juga tidak sedikit. Dari mulai persoalan lintasannya yang berlokasi di Monas, anggaran yang mencapai triliunan, hingga masalah izin lokasi acaranya.

Namun, PT Jakarta Propertindo sebagai penyelenggara mengklaim bahwa gelaran ini memberikan banyak manfaat bagi Jakarta.

Berdasarkan hal itu, sebenarnya seperti apa untung rugi penyelenggaraan Formula E bagi Jakarta?

Apa untungnya?

1. Mendukung program Presiden

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Dwi Wahyu Daryoto selaku Chairman of Organizing Commitee Formula E 2020 Jakarta menilai gelaran Formula E sejalan dengan program kerja Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Fans Formula E Disebut dari Kelompok Milenial, Tech-savvy, dan Peduli Lingkungan

Program kerja yang dia maksud yakni percepatan program kendaraan bermotor listrik yang diteken Jokowi melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019.

Selain itu, lanjut Dwi, gelaran balap mobil listrik ini juga bisa dijadikan momentum untuk menciptakan citra Indonesia sebagai negara yang mulai bermigrasi ke kendaraan teknologi listrik.

Formula E 2020 dinilai bisa meningkatkan sinegritas antar stakeholder terkait untuk peralihan menuju kendaraan teknologi listrik.

2. Ajang promosi pariwisata Indonesia

Selain mendukung program Presiden, gelaran balap mobil listrik yang dilengkapi 4.000 toilet bertaraf internasional itu dinilai bisa mendongkrak pariwisata Indonesia.

Dwi mengungkapkan, sebanyak 4.000 toilet berstandar internasional disediakan sebagai ajang promosi pariwisata Indonesia, bukan semata event olahraga.

Jumlah toilet itu diklaim bisa menggambarkan jumlah turis atau penonton yang akan mendatangi Formula E 2020 Jakarta.

Baca juga: Formula E 2020 Jakarta, Sekali Jualan Dapat Tiga

"Kalau memang tadi ada 4.000 toilet, kalau yang antre (setiap toilet) saja 10 orang, itu sudah 40.000 orang," kata Dwi.

Promosi pariwisata Indonesia juga bisa dilihat dari sisi perkawinan antara cagar budaya kawasan Monas dan migrasi menuju teknologi kendaraan listrik. Sehingga, Formula E 2020 bisa menampilkan sisi harmoni antara tradisi, kebudayaan, dan teknologi.

Sependapat dengan Dwi, wartawan senior otomotif, Arief Kurniawan menganggap gelaran balap mobil listrik Formula E 2020 Jakarta berpotensi menciptakan citra baik bagi Indonesia dan Jakarta.

Pemerintah dan pihak penyelenggara Formula E 2020 bisa memperkenalkan kawasan Monas di kancah Internasional sebagai cagar budaya sekaligus citra 'ramah lingkungan' untuk dijadikan lokasi balap mobil listrik.

Sehingga, pemerintah bisa mendapatkan sejumlah keuntungan sekaligus yakni citra positif untuk pariwisata dan keuntungan secara finansial.

3. Tingkatkan pendapatan negara

Dwi memperkirakan peningkatan gross domestic product (GDP) Indonesia dalam penyelenggaraan Formula E 2020.

Dwi mengatakan, berdasarkan perhitungan Bank Indonesia, GDP Indonesia bisa meningkat sebesar 0,02 persen dalam balapan yang hanya berlangsung sehari tersebut.

Baca juga: Formula E 2020 Jakarta Akan Dilengkapi 4.000 Toilet Berstandar Internasional

Jumlah itu lebih besar dibandingkan pendapatan GDP Indonesia saat penyelenggaraan Asian Games 2018 lalu, yakni 0,08 persen selama 2 minggu.

"Dari tim BI itu menghitung dampak persentase increase terhadap GDP satu hari tanggal 6 (Juni) itu 0,02 persen," kata Dwi.

Sehingga, Dwi yakin Formula E 2020 bisa menghasilkan pendapatan riil bagi negara sebesar Rp 500-600 miliar.

Kerugian gelaran balap mobil listrik

Tak hanya dukungan, gelaran balap mobil listrik ini juga menuai kritik dari anggota DPRD DKI Jakarta.

1. Habiskan anggaran

Fraksi PDI-Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta juga mengkritik besarnya anggaran yang dikeluarkan Pemprov DKI untuk penyelenggaraan ajang balap Formula E itu.

Anggota fraksi PDI-P Gilbert Simanjuntak mengatakan ajang balap mobil listrik yang digelar di Hongkong memakan biaya sekitar 250 hingga 300 juta dollar Hong Kong (HKD), atau setara dengan Rp. 529 miliar (asumsi 1 HKD = Rp 1.763).

Baca juga: Jakpro: Formula E Dukung Program Jokowi soal Percepatan Program Kendaraan Listrik

Sementara, Pemprov DKI mengeluarkan dana berlipat ganda untuk menyelenggarakan ajang balap mobil listrik itu.

"Apa yang membedakan biaya penyelenggaraan di Jakarta dua kali lipat biaya di Hong Kong, sementara bahan untuk membangun ada di Indonesia (batu, semen, pasir)," ujar Gilbert dalam pesannya, Selasa (11/2/2020).

2. Bikin banjir

Selain itu, Gilbert mengatakan kawasan Monas bahkan Istana Negara terancam banjir imbas pengaspalan lintasan Formula E di lokasi itu.

Menurut dia, pengaspalan yang dilakukan jelas menutup susunan batu alam di pelataran Monas.

Sehingga membuat aliran air tersendat dan akan mengancam area tersebut hingga Istana Negara yang berada di seberangnya.

"Menutupi cobblestone dengan hotmix akan membuat banjir semakin berat di kawasan Monas dan Istana," ucap Gilbert dalam pesannya, Jumat (15/2/2020).

Untuk mengakali ancaman banjir, Pemprov DKI Jakarta harus membangun saluran air di sekitar lintasan.

Hal itu juga menyalahi aturan karena secara tak langsung sudah mengutak atik kawasan Monas sebagai sebuah cagar budaya nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com