Husain yakin, tapi anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Anggara Wicitra tidak yakin.
"Saya sangat tidak yakin bahwa pekerjaan ini bisa selesai dalam waktu 3 bulan," kata Anggara Wicitra yang merupakan cicit dari Mantan Perdana Menteri Indonesia Ali Sastroamidjojo.
Anggara bahkan meminta Gubernur Anies Baswedan membatalkan formula E. Alasannya, banyak prioritas pembangunan di DKI Jakarta yang masih menjadi pekerjaan rumah dan mendesak, seperti pembangunan sekolah yang rusak hingga penanganan banjir.
Saya kembali bertanya, bukankah perhelatan Formula E nanti tidak hanya membawa nama baik Jakarta tapi juga Indonesia?
Anggara menilai itu tidak signifikan karena tidak melibatkan banyak orang Indonesia, atlet misalnya.
Berbeda dengan Anggara, anggota DPRD Fraksi Partai Gerindra Syarif menampik semua keraguan ini.
“Semua sudah dalam perhitungan baik waktu maupun anggaran. Event ini bisa mengangkat nama Jakarta bahkan Indonesia, selain juga memulai kampanye soal kendaraan listrik!" ungkap Syarif.
Dalam kaca mata politik, ini tidak bisa dipandang hanya sebagai acara balapan mobil. Anies yang kerap digadang-gadang punya peluang besar maju dalam Pilpres mendatang akan mendapat keuntungan besar.
Jika acara berlangsung sukses, nama Anies akan melambung tinggi, mendapat simpati, dan melaju meninggalkan nama-nama pesaingnya.
Sebaliknya, jika pelaksanaannya gagal namanya akan jatuh dan catatan buruk akan melekat rekat.
Kegaduhan di dunia maya antar-para pendukung jagoannya masing-masing bisa kita lihat dalam konteks ini.
Pro kontra soal langkah Pemprov DKI Jakarta menyiapkan acara ini begitu riuh di media sosial, dari yang receh hingga yang substantif.
Lepas dari masalah rencana balap maupun hitung-hitungan politik, yang terpenting adalah sejauh mana masyarakat Indonesia khususnya Jakarta akan mendapat keuntungan dari pelaksanaan Formula E?
Itu adalah jawaban yang paling mendasar dari semua kegaduhan ini.
Saya Aiman Witjaksono...
Salam!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.