Setelah Nyonya Gem memberhentikan mobil Kempeitai yang sedang keliling, Nyonya Gem lansgung memnjelaskan tujuannya tanpa basa-basi.
"Lihat, bagus enggak kuenya?" tanya Nyonya Gem kepada Kempeitai yang mengendarai mobil.
Pertanyaan Nyonya Gem dibalas dengan pujian oleh Kempeitai.
"Iya kan? Nah, ini pesanan orang di Pasar Baru. Saya enggak ada kendaraan. Mau enggak bantu saya antarkan ini ke sana?" tanya Nyonya Gem seperti yang dipraktikkan Heru.
Sempat menyeruput tehnya di meja di tengah-tengah cerita, Heru melanjutkan lagi bahwa yang mengantar ke Pasar Baru itu benar-benar hanya Kempeitai karena sang nenek tidak bisa ikut ke Pasar Baru.
Baca juga: Toko Roti Tous Les Jours Cabang Kota Kasablanka Bantah Berlakukan Peraturan Berbau SARA
"Akhirnya diantar kue itu oleh Kempeitai tanpa nenek saya, dan diantarnya di mobil terbuka," cerita Heru sambil tertawa mengingat Kempeitai yang disegani banyak orang menuruti keinginan sang nenek.
"Sesampainya di Pasar Baru, dikirim lah kue itu ke pemesan. Baru setelah itu dari sana menelepon nenek saya 'Gila lo? Lo suruh Kempeitai yang bawa kue pesanan gue?' Karena kan orang pada zaman itu kalau disamperin Kempeitai biasanya mau ditangkep," ujar Heru dengan tawa makin besar.
Dari kisah-kisah Kempeitai dengan keluarga Nyonya Gem membuat keturunan-keturunan Nyonya Gem, salah satunya Heru, tidak menganggap Kempeitai kejam.
"Sebetulnya ketika pada saat itu semua orang menganggap Kempeitai kejam, entah kenapa dari kisah-kisah nenek saya mereka enggak terdengar kejam," ujar Heru sambil tersenyum ketika mengingat kisah-kisah yang pernah terjadi di antara Kempeitai dengan toko Maison Weiner.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.