BEKASI, KOMPAS.com - Idiyanto, guru yang memukul muridnya di SMAN 12 Bekasi resmi dimutasi. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dewi Sartika.
Menanggapi hal itu, Idiyanto mengaku belum mendapatkan kabar dirinya dimutasi.
"Saya belum mendapat informasi apa-apa (terkait mutasi)," ujar Idiyanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (17/2/2020).
Baca juga: Guru yang Pukul Murid di SMAN 12 Dimutasi
Idiyanto mengatakan, tindakan keras yang ia lakukan kepada muridnya itu sebagi bentuk didikan.
Namun, ia mengaku kelepasan hingga harus memukul anak muridnya.
"Saya cuma berusaha menjadi guru yang menjaga tujuan besar mendidik. Tapi kecelakaan dalam menjalankan tugas," kata dia.
Saat diminta komentar hendak dimutasi, Idiyanto enggan berkomentar banyak.
Namun, ia mengaku masih ingin mengajar di SMAN 12. Sebab, ada utang yang belum ia realisasikan untuk sekolah itu.
Baca juga: Sejumlah Murid SMAN 12 Bekasi Demo Bela Gurunya yang Pukul Siswa Terlambat
Utang yang dimaksud Idiyanti adalah membangun karakter anak-anak muridnya di SMAN 12.
"Saya masih punya 'hutang' di SMA 12. Saya ingin lunasi dulu sebelum saya pensiun. Sebagai pendidik saya masih hutang dalam hal membangun karakter peserta didik, mungkin tidak semua dari 18 karakter bangsa Indonesia," tutur dia.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dewi Sartika sebelumnya mengatakan, pemindahan Idiyanto atas perintah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Hal itu dilakukan sebagai efek jera agar tidak ada lagi guru yang melakukan kekerasan terhadap anak muridnya.
"Tahap selanjutnya masih dalam proses," tutur dia.
Guru SMA Negeri 12 Bekasi itu memukul muridnya di tengah lapangan pada Selasa lalu. Kejadian direkam salah satu siswa lalu diunggah oleh mantan siswa ke akun Facebook.
Dalam video tersebut tampak sang guru memukul pundak dan kepala dua anak muridnya beberapa kali
Baca juga: Nasib Guru Pukul Murid di SMAN 12 Bekasi, Dibela Anak Didik tapi Berujung Dimutasi
Pemukulan itu juga disaksikan murid-murid lainnya. Di lapangan itu tampak barisan siswi yang tengah berdiri, sementara barisan siswa tengah jongkok.
Idiyanto memang dikenal temperamental dan disiplin. Selama ini, dia diberi tugas menjadi wakil kepala sekolah menagani bidang kesiswaan.
Namun, belakangan jabatan itu dicopot lantaran kasus menimpanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.