Rencananya proses dekontaminasi akan dilakukan dalam waktu 20 hari.
"Saat ini memang, prediksi kita 20 hari. Kalau bisa diselesaikan dibawah 20 hari alhamdulillah. Ini sekarang hari ke lima," ucap Heru.
Sementara Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan mengatakan, pemulihan daerah terpapar radioaktif tersebut kurang dari 20 hari setelah adanya bantuan alat berat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel dalam proses dekontaminasi.
Baca juga: Bapeten Koordinasi dengan Polri Investigasi Radiasi Radioaktif di Batan Indah
"Prosesnya kalo statement dari tim Batan itu 20 hari tapi kita sudah dapat bantuan dari Pemda Tangsel jadi sekarang mudah mudahan tidak sampai 20 hari," kata Indra.
Terkait dugaan adanya oknum yang tak bertanggung jawab membuang radioaktif tersebut, Indra mengatakan saat melakukan investigasi.
"Asal usul (radioaktif) masih kita lakukan investigasi, belum diketahui asal usulnya," tutupnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap tanah yang terpapar, Bapeten memastikan telah berkurangnya paparan radiasi radioaktif tersebut.
"Sudah kita pastikan paparan radiasi semakin turun sehingga warga lebih nyaman untuk beraktivitas," kata Indra.
Menurut Indra, Bapten pun telah mempersempit garis peringatan yang diberikan sebelumnya dengan jarak sekitar 10 meter dari titik radioaktif.
"Bisa juga disampaikan disini bahwa tadinya ada seafty parameter lebih luas lagi yang saat ini sudah bergerak lebih kedalam lagi itu berarti air," katanya.
Baca juga: Menunggu Terungkapnya Asal Serpihan Radioaktif di Batan Indah, Tangsel
Selain soal radiasi radioaktif pada tanah, Bapeten juga telah memastikan tidak adanya kontaminasi terhadap air di perumahan tersebut.
Menurut Indra, saat ini warga tidak perlu khawatir tentang radiasi dalam penggunaan air.
"Untuk air tanah juga sudah diuji di laboratorium. Sampel air tanah dan hasilnya bebas dari kontaminasi. Sehingga warga tidak perlu khawatir apabila masih menggunakan air tanah dalam kegiatan aktivitasnya," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.