Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Pembersihan Radioaktif di Tangsel, Periksa Kesehatan 9 Warga hingga Paparan Radiasi Menurun

Kompas.com - 18/02/2020, 08:43 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) masih terus memeriksa temuan serpihan radioaktif jenis Caesium-137 di lahan kosong kawasan Perumahan Batan, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan.

Sudah berjalan lima hari dari 20 hari yang telah ditargetkan dalam melakukan dekontaminasi atau pembersihan paparan radiasi.

Total sudah lebih dari 115 drum sampel tanah di lahan kosong tersebut dikeruk untuk diperiksa di laboratorium Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) Batan.

Baca juga: Alasan Polri Turunkan Gegana Selidiki Limbah Radioaktif di Tangsel

Namun, hujan yang mengguyur proses tim dari Bapeten dan Batan menunda proses dekontaminasi itu.

"Karena kondisi yang tidak memungkinkan, akhirnya kita hari ini ditunda kembali karena kondisi hujan," ujar Kepala Hukum Humas dan Kerjasama Batan Heru Umbara di Perumahan Batan Indah, Senin (17/2/2020).

Menurut Heru, dalam proses dekontaminasi kali ini ada 28 drum dengan volume 100 liter per drum yang diangkut ke PTLR Batan.

Setelah dilakukan pengangkatan tanah terpapar radiasi radioaktif, Batan dan Bapeten akan kembali melakukan pemetaan sesuai hasil pemeriksa sempel di labolatorium.

"Kita akan melakukan mapping, nanti hasilnya kita melakukan kembali clean up.Hari ini kami sudah mengumpulkan 28 drum ditambah 87 drun yang sudah kita kumpulkan di awal," kata Heru.

Periksa kesehatan 9 warga

Heru mengatakan, untuk memastikan kesehatan warga setempat, Batan pun melakukan pemeriksaan kesehatan sebagian warga setempat.

Sedikitnya ada sembilan warga jalani pemeriksaan Whole Body Counting (WBC) di Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR) Batan kawasan Pasar Jumat, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.

"Sedikitnya ada 9 orang merupakan warga Batan, itu sampling akan kami bawa ke PTMKR di Pasar Jumat sana," ujarnya.

Baca juga: Bapeten: Paparan Radiasi Radioaktif di Batan Indah Menurun, Air Tanah Bebas dari Kontaminasi

Menurut Heru, pemeriksaan sembilan orang tersebut dilakukan guna mengetahui adanya paparan radiasi dari radioaktif Cs-137 yang ada di kawasan perumahan Batan Indah, beberapa waktu terkahir.

Setelah dilakukan pemeriksaan, kata Heru, diperkirakan hasilnya akan keluar dalam kurun waktu 2 sampai dengan 3 hari ke depan.

"Hasilnya 2 hingga 3 hari. Nanti hasil pemeriksaan WBC ini dapat ditentukan langkah selanjutnya sesuai dengan ketentuan," ucapnya.

Pemeriksaan dekontaminasi 20 hari

Pemeriksaan para warga tersebut seiring menunggu proses dekontaminasi yang ditargetkan oleh Batan dan Bapeten.

Rencananya proses dekontaminasi akan dilakukan dalam waktu 20 hari.

"Saat ini memang, prediksi kita 20 hari. Kalau bisa diselesaikan dibawah 20 hari alhamdulillah. Ini sekarang hari ke lima," ucap Heru.

Sementara Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan mengatakan, pemulihan daerah terpapar radioaktif tersebut kurang dari 20 hari setelah adanya bantuan alat berat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel dalam proses dekontaminasi.

Baca juga: Bapeten Koordinasi dengan Polri Investigasi Radiasi Radioaktif di Batan Indah

"Prosesnya kalo statement dari tim Batan itu 20 hari tapi kita sudah dapat bantuan dari Pemda Tangsel jadi sekarang mudah mudahan tidak sampai 20 hari," kata Indra.

Terkait dugaan adanya oknum yang tak bertanggung jawab membuang radioaktif tersebut, Indra mengatakan saat melakukan investigasi.

"Asal usul (radioaktif) masih kita lakukan investigasi, belum diketahui asal usulnya," tutupnya.

Paparan radiasi menurun

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap tanah yang terpapar, Bapeten memastikan telah berkurangnya paparan radiasi radioaktif tersebut.

"Sudah kita pastikan paparan radiasi semakin turun sehingga warga lebih nyaman untuk beraktivitas," kata Indra.

Menurut Indra, Bapten pun telah mempersempit garis peringatan yang diberikan sebelumnya dengan jarak sekitar 10 meter dari titik radioaktif.

"Bisa juga disampaikan disini bahwa tadinya ada seafty parameter lebih luas lagi yang saat ini sudah bergerak lebih kedalam lagi itu berarti air," katanya.

Baca juga: Menunggu Terungkapnya Asal Serpihan Radioaktif di Batan Indah, Tangsel

Air tak terkontaminasi

Selain soal radiasi radioaktif pada tanah, Bapeten juga telah memastikan tidak adanya kontaminasi terhadap air di perumahan tersebut.

Menurut Indra, saat ini warga tidak perlu khawatir tentang radiasi dalam penggunaan air.

"Untuk air tanah juga sudah diuji di laboratorium. Sampel air tanah dan hasilnya bebas dari kontaminasi. Sehingga warga tidak perlu khawatir apabila masih menggunakan air tanah dalam kegiatan aktivitasnya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com