Namun, dana yang dimiliki belum mencukupi pasca bebas dari penjara di Mako Brimob Depok karena kasus penodaan agama.
Baca juga: Ahok Ungkap Alasannya Pilih PDIP daripada Partai Baru
Bahkan belum sempat membicarakan soal PT, ada sesuatu yang menyayat hatinya ketika ditanya oleh pengawal pribadinya kala itu.
"'Pak, kalau Bapak enggak jadi gubernur lagi, naik mobil jangan naik Avanza ya, Pak'," kata Ahok meniru ucapan pengawalnya.
"Terus saya bilang, 'Avanza pun kalau saya bisa beli, saya bersyukur'," jawab Ahok.
Tidak sampai di situ, Ahok juga menceraikan istrinya Veronica Tan dan memberikan seluruh aset kepada anak-anaknya.
Niat memperbaiki hidup pasca keluar dari Mako Brimob nampaknya harus dipikirkan matang-matanh oleh Ahok.
Ia juga mengaku khawatir bila mencari kerja tidak ada perusahaan yang menerimanya karena sudah dicap sebagai penista agama.
"Pas di penjara duit enggak ada, orang mau kerja enggak berani masuk kerja takut menerima penista agama," kata pria yang kini menjabat Komisaris Utama Pertamina itu.
Kegalauan Ahok berlanjut saat dirinya bingung kala melanjutkan karir politiknya atau tidak.
Akhirnya Ahok memilih partai berlambang Banteng dengan moncong putih tersebut.
Kala itu, rangkaian Pemilu 2019 sedang berlangsung.
Baca juga: Ahok Dinilai Paling Berhasil Tangani Banjir, Ini Saran Ketua DPRD DKI untuk Anies
Menurut Ahok, itu merupakan momentum bagi partai untuk meraih suara terbanyak guna menempatkan anggota DPR di parlemen.
Dia pun ingin PDI-P unggul dalam kontestasi itu.
"Saya memimpikan PDI Perjuangan bisa di atas 33 persen supaya kuat di parlemen," sambung Ahok.
Tidak ingin masuk partai baru