TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) telah melakukan proses pembersihan di titik radiasi nuklir berjenis radioaktif caesium 137 di lahan kosong di kawasan Perumahan Batan Indah, Kademangan, Tangerang Selatan.
Selama enam hari dari 20 hari yang ditargetkan untuk proses clean up (pembersihan), Batan telah mengangkut 172 drum dengan volume 100 liter per drum ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) Batan.
Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerjasama Batan Heru Umbara mengatakan, dari hasil clean up yang telah dilakukan, paparan radiasi radioaktif tersebut telah berkurang 90 persen.
Baca juga: Batan Serahkan Barang Bukti Terkait Temuan Radiasi Nuklir di Batan Indah
"Paparan sekarang sudah makin mengecil. Sudah 90 persen, tinggal kira-kira 10 persen lagilah. Angkanya (paparan radiasi) tadi mencapai 7 microsievert, dari 200 microsievert saat awal ditemukan," kata Heru di lokasi, Selasa (18/2/2020).
Menurut Heru, paparan radiasi radioaktif di laham kosong tersebut diatasi dengan cepat setelah Batan mendapatkan bantuan alat berat dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
"Karena kami mendapat bantuan alat, sehingga proses pengerukan bisa berjalan dengan baik. Meskipun proses pemasukan ke drum masih manual," ucapnya.
Heru berharap proses pembersihan dapat dilakukan tim Batan dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dengan cepat untuk bisa remediasi atau pengembalian kondisi tanah seperti semula.
"Saya berharap dalam beberapa waktu ke depan, kami bisa lakukan langkah berikutnya, yaitu remediasi," ujar dia.
Temuan radiasi nuklir itu bermula pada akhir Januari lalu saat Bapeten mencoba alat pendeteksi radiasi yang baru dibeli. Uji coba meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong, pada 30 dan 31 Januari 2020.
Saat alat itu di bawa ke kompleks Perumahan Batan Indah, muncul indikasi adanya radiasi di lokasi itu.
Di kawasan Serpong memang ada reaktor nuklir skala kecil. Anehnya, di sekitar reaktor itu tidak ada indikasi radiasi. Indikasi radiasi justru muncul di perumahan warga yang letaknya tiga kilometer dari rekator.
Bapenten akhirnya menemuka benda-benda yang pernah berhubungan dengan produk nulir terkubur di sebuah tanah kosong di sela-sela rumah penduduk di Perumahan Batan Indah itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.