TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Proses pembersihan pada tanah yang terpapar radiasi nuklir jenis caesium 137 di lahan kosong kawasan Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan, terus dilakukan.
Dari dekontaminasi yang telah dilakukan selama hari ke enam, tim dari Badan Tenaga Nuklir (Batan) telah mengeruk kedalaman tanah yang terkonaminasi hingga 80 sentimeter.
Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerjasama Batan Heru Umbara mengatakan, diperkirakan pengerukan pada tanah tersebut akan dilakukan hingga kedalaman sekitar satu meter.
Baca juga: Bapeten: Paparan Radiasi Radioaktif di Batan Indah Menurun, Air Tanah Bebas dari Kontaminasi
Hal itu guna memastikan tidak adanya tanah yang masih terkontaminasi.
"Sekarang sudah (kedalaman) 80 sentimeter. Mungkin akan meneruskan sampai benar-benar satu meter. Tadi saya sudah berkoordinasi dengan tim supaya betul-betul bersih lagi," kata Heru saat ditemui di lokasi, Selasa (18/2/2020).
Hasil dekontaminasi selama enam hari telah dibawa ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) Batan untuk dilakukan penelitian.
Menurut Heru, nantinya tim dari Batan kembali melakukan pemetaan pada titik radiasi radioaktif di lahan tersebut.
"Sehabis itu kita lakukan mapping berikutnya untuk menentukan langkah selanjutnya. Jika pengukuran dapat menunjukan nilai yang kita harapkan, kita akan hentikan, tapi kalau masih melakukan penelitian dan masih ada kita akan lakukan (pengerukan) lagi," ucapnya.
Baca juga: Alasan Polri Turunkan Gegana Selidiki Limbah Radioaktif di Tangsel
Bapeten sebelumnya telah memastikan tidak adanya kontaminasi terhadap air di perumahan tersebut. Dengan demikian, warga tidak perlu khawatir menggunakan air tanah.
Temuan radiasi nuklir itu bermula pada akhir Januari lalu saat Bapeten mencoba alat pendeteksi radiasi yang baru dibeli.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan