DEPOK, KOMPAS.com - Rumah Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif di Jalan Gatotkaca, Cimanggis, Depok, Jawa Barat dilempari batu pada Selasa (18/2/2020).
Slamet pun memutuskan untuk melapor ke Polres Metro Depok karena pelaku insiden ini merupakan orang tak dikenal.
Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai insiden pelemparan batu itu sebagai berikut:
Baca juga: Ketua PA 212 Mengaku Rumahnya Dilempari Batu oleh Orang Tak Dikenal
1. Dua kali dilempar
Batu dua kali dilemparkan ke rumah Slamet dengan selang waktu yang cukup jauh. Pelemparan pertama terjadi pada dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, mengenai dua kaca sekaligus.
Pelemparan kedua terjadi selepas subuh. Lemparan batu meleset sehingga mengarah ke pintu rumah.
2. Ciri-ciri pelaku
Iyus (59), tetangga yang rumahnya tepat di sisi kiri rumah Slamet menuturkan, ada dua orang yang diduga pelaku pelemparan batu.
Baca juga: Rumah Slamet Maarif Dilempar Batu, Tetangga: Pelaku 2 Orang Berboncengan
Keterangan itu ia peroleh dari anaknya yang segera melongok dari tirai jendela kamar ketika suara pecahan kaca terdengar.
"Kata anak saya orangnya dua boncengan naik motor. Orangnya kecil-kecil gitu. Dia enggak pakai helm, pakai topi gitu. Kenceng dari arah kanan ke kiri," ujar Iyus, Selasa.
"Cuma motornya enggak begitu jelas warnanya tuh karena kan jalannya memang gelap," ia menambahkan.
3. Dugaan motif pelaku
Slamet punya dugaan sendiri soal motif pelaku pelemparan batu ke rumahnya. Ia menyebut insiden ini sebagai "teror" berkaitan dengan sepak terjangnya.
"Kami menduga ini terkait dengan apa yang akan kami lakukan Jumat nanti (21/2/2020), di mana kami akan menggelar aksi besar untuk melawan korupsi selamatkan NKRI di Istana Negara," kata Slamet kepada wartawan di kediamannya, Selasa siang.
"Kemungkinan kedua, mungkin (pelaku) tidak nyaman juga tidak nyaman dengan beberapa isi ceramah saya," ujar dia.
Baca juga: Rumah Dilempar Batu, Ketua PA 212 Curigai Dua Hal Ini