TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Proses pembersihan paparan radiasi nuklir dengan jenis radioaktif Caesium-137 di lahan kosong kawasan Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan, masih terus dilakukan.
Setelah proses pembersihan, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) akan melakukan proses pengurukan lubang galian pascapembersihan dengan menggunakan tanah dari luar komplek Batan Indah.
"Kita akan menggunakan tanah dari luar atau dari manalah. Karena yang kita ambil tanahnya dari sini (untuk sampel) sudah kita anggap limbah," kata Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerjasama Batan Heru Umbara, di lokasi, Selasa (18/2/2020).
Baca juga: Batan Akan Tambah Personel untuk Percepat Pembersihan Zat Radioaktif di Batan Indah
Menurut Heru, sebelum melakukan pengurukan, Batan akan kembali memeriksa tanahnya di laboratorium.
Hal tersebut dilakukan guna memastikan tanah baru yang akan meratakan lubang pascagalian proses pembersihan itu aman dari radiasi radioaktif.
"Yang penting sebelum diuruk tanahnya juga harus dicek lagi," ucapnya.
Heru menjelaskan, tim ahli dari Batan telah mengambil 199 drum tanah dengan volume 100 liter per drum yang diangkut ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) Batan.
"Kedalaman diameter 80 sentimeter ditambah sebagian tanah lagi buat kita periksa untuk memastikan masih adakah kontaminasi. Jika masih kita akan lakukan pengerukan lagi," kata Heru.
Temuan radiasi nuklir itu bermula pada saat Bapeten mencoba alat pendeteksi radiasi yang baru dibeli.
Uji coba meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong, pada 30 dan 31 Januari 2020.
Saat alat itu di bawa ke kompleks Perumahan Batan Indah, muncul indikasi adanya radiasi di lokasi itu.
Di kawasan Serpong memang ada reaktor nuklir skala kecil. Anehnya, di sekitar reaktor itu tidak ada indikasi radiasi.
Baca juga: Pantau Radiasi Nuklir, Bapeten Akan Pasang 126 Detektor
Indikasi radiasi justru muncul di perumahan warga yang letaknya tiga kilometer dari reaktor.
Bapeten akhirnya menemuka benda-benda yang pernah berhubungan dengan produk nulir terkubur di sebuah tanah kosong di sela-sela rumah penduduk di Perumahan Batan Indah itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.