Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debu Pembangunan Rusunami Masuk Kelas, Murid Sekolah di Ciputat Gelar Aksi Protes

Kompas.com - 19/02/2020, 11:18 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sejumlah murid sekolah Ash Shiddiqiyah mendatangi lokasi proyek pembangunan rusunami di kawasan Bukit Indah, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (18/2/2020). 

Lokasi rusunami itu berdekatan dengan sekolah mereka. Debu pembangunan proyek itu memasuki ruang kelas mereka. Mereka pun terganggu.

Mereka hari ini menggelar doa bersama di lokasi proyek tersebut.

Baca juga: Sekolah di Ciputat Keluhkan Debu akibat Pembangunan Rusunami

Mereka membawa karton dan kertas yang berisi protes atas kondisi yang terjadi.

"Stop!!! Debumu"" dan "Debumu Derita Kami" demikian tulisan di kertas dan karton yang mereka bawa.

Kepala Sekolah Ash Shiddiqiyah, Paisal Aripin mengatakan, mereka melakukan doa bersama.

Kegiatan itu juga sebagai ekspresi atas apa yang mereka alami akibat pembangunan rusunami tersebut. 

"Acara Istighosah atau doa bersama. Mereka ikut ayah dan bundanya," ujar Paisal, Rabu.

Paisal menolak kegiatan yang dilakukan pihak sekolah itu disebut sebagai unjuk rasa yang melibatkan para siswa dan mengesampingkan kegiatan belajar.

Menurut Paisal, setelah kegiatan tersebut para murid akan tetap melakukan proses belajar.

"Bukan demo ya tapi doa bersama. Dan jam belajar kalau hari Rabu itu pukul 08.30 WIB," ucapnya.

Tak lama setelah acara doa bersama, perwakilan sekolah dan pelaksana proyek rusunami bertemu.

Paisal mengatakan, pihak sekolah masih menunggu notulensi rapat pihak proyek rusunami tersebut.

"Tapi poin besarnya, kami tidak mau ada aktivitas crane di jam sekolah. Karena bahaya. Kami minta mereka serius mengurangi debu, pasir, sampah dan lainnya yang memasuki lahan dan gedung kami," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com