TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sejumlah murid sekolah Ash Shiddiqiyah mendatangi lokasi proyek pembangunan rusunami di kawasan Bukit Indah, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (18/2/2020).
Lokasi rusunami itu berdekatan dengan sekolah mereka. Debu pembangunan proyek itu memasuki ruang kelas mereka. Mereka pun terganggu.
Mereka hari ini menggelar doa bersama di lokasi proyek tersebut.
Baca juga: Sekolah di Ciputat Keluhkan Debu akibat Pembangunan Rusunami
Mereka membawa karton dan kertas yang berisi protes atas kondisi yang terjadi.
"Stop!!! Debumu"" dan "Debumu Derita Kami" demikian tulisan di kertas dan karton yang mereka bawa.
Kepala Sekolah Ash Shiddiqiyah, Paisal Aripin mengatakan, mereka melakukan doa bersama.
Kegiatan itu juga sebagai ekspresi atas apa yang mereka alami akibat pembangunan rusunami tersebut.
"Acara Istighosah atau doa bersama. Mereka ikut ayah dan bundanya," ujar Paisal, Rabu.
Paisal menolak kegiatan yang dilakukan pihak sekolah itu disebut sebagai unjuk rasa yang melibatkan para siswa dan mengesampingkan kegiatan belajar.
Menurut Paisal, setelah kegiatan tersebut para murid akan tetap melakukan proses belajar.
"Bukan demo ya tapi doa bersama. Dan jam belajar kalau hari Rabu itu pukul 08.30 WIB," ucapnya.
Tak lama setelah acara doa bersama, perwakilan sekolah dan pelaksana proyek rusunami bertemu.
Paisal mengatakan, pihak sekolah masih menunggu notulensi rapat pihak proyek rusunami tersebut.
"Tapi poin besarnya, kami tidak mau ada aktivitas crane di jam sekolah. Karena bahaya. Kami minta mereka serius mengurangi debu, pasir, sampah dan lainnya yang memasuki lahan dan gedung kami," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.