DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku tak percaya jika ia dianggap sebagai "ban serep" oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman jelang Pilkada Depok 2020.
Idris yang diusung PKS pada pilkada edisi sebelumnya mengatakan, keyakinan itu didasari atas hubungannya yang dekat dengan Sohibul Iman.
"Pertama, harus diklarifikasi dulu (ucapan 'ban serep') kata-kata beliau (Iman) atau bukan?" ujar Idris kepada wartawan di bilangan Margonda, Depok, Jawa Barat, Selasa (18/2/2020) sore.
"Kalau saya sih yakin itu bukan (ucapan Iman). Karena saya mengenal sosok beliau, sosok yang santun, elegan, dan akademisi," ia menambahkan.
Baca juga: Presiden PKS Akui M Idris Ban Serep di Pilkada Depok
Idris kemudian menceritakan panjang-lebar bagaimana ia membangun kedekatan dengan Iman dalam waktu yang lama.
Ia mengaku sudah mengenal Iman sejak ia masih aktif berkecimpung dalam dunia pendidikan, menjadi pengurus boarding school Yayasan Nurul Fikri.
Ketika itu, Iman juga bergelut di dunia pendidikan, sebagai salah satu pembina Yayasan Boarding School Insan Cendekia, Serpong, Tangerang Selatan.
"Jadi saya sempat berinteraksi dengan beliau dalam dunia pendidikan. Saya kenal benar," ujar Idris.
Baca juga: Sohibul Iman: PKS Bisa Usung Idris, tapi Jadi Calon Wakil Wali Kota Depok
Sebagai informasi, Idris yang merupakan kalangan nonpartai hingga kini belum juga dirangkul oleh partai politik jelang Pilkada Depok 2020.
Sementara itu, PKS di tingkat Kota Depok telah menjaring tiga orang kadernya sebagai bakal calon wali kota Depok 2021-2026.
Sohibul Iman mengaku tak menutup pintu Idris kembali mereka usung untuk kontestasi kali ini sebagai petahana.
Saat ditanya apakah Idris menjadi ban serep PKS, Iman mengaku hal tersebut bisa saja terjadi. Namun, Iman menepis kabar bila Idris telah pasti masuk sebagai calon wali kota Depok melalui jalur khusus.
"Sampai hari ini di kantong saya tidak ada nama siapa-siapa. Konstelasi politik tidak bisa ditebak. Eksternal hanya ban serep," ujar Iman, Minggu (16/2/2020) seperti dilansir dari Warta Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.